TELEPON yang masuk ke Polres Lubuklinggau, mengabarkan ada kecelakaan lalu lintas (lakalantas) berakibat korban meninggal dunia.
Tiar dan temannya sesama polisi yang bertugas langsung meluncur ke lokasi kejadian.
Sesampainya di sana dan mengecek KTP korban, Tiar dan temannya kaget dan sedih bukan kepalang.
Kisah pilu ini dialami Bripda Muhammad Fajri Gymnastiar.
Lelaki yang akrab dengan sapaan Tiar itu merupakan anggota polisi di Polres Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel).
Kamis (3/10) sekira pukul 22.00 WIB, Tiar tengah piket lakalantas di Polres Lubuklinggau.
Dia dan temannya mendapat laporan ada kecelakaan lalu lintas di Jalan Yos Sudarso depan simpang Jalan Junaidi, Kelurahan Watervang Kecamatan Lubuklinggau Timur I, dan korban meninggal dunia.
Tiar dan temannya meluncur ke lokasi. Di sana, dia dan temannya mengecek kartu identitas korban.
Ternyata, korban yang meninggal dunia tersebut adalah ayahnya sendiri, Talimin, warga Kelurahan Jaya Loka, Kabupaten Musi Rawas.
Talimin merupakan guru sekaligus kepala sekolah dasar (SD). Dia terlibat kecelakaan dengan mobil truk pengangkut gas LPG di Jalan Yos Sudarso Kelurahan Watervang, Kota Lubuklinggau, Kamis (3/10) malam.
"Ya, benar ada kecelakaan, korban (Talimin) sudah dibawa ke rumah duka di Jaya Loka (Kabupaten Musi Rawas)," ungkap AKP Marjuni, Kasat Lantas Polres Lubuklinggau, Jumat (4/10)
Dia menuturkan korban kecelakaan merupakan orangtua dari salah satu anggota Polres Lubuklinggau Bripda Muhammad Fajri Gymnastiar.
Ceritanya, waktu itu Tiar sedang piket bersama temannya mendapat laporan adanya kecelakaan lalu lintas dan korban diinformasikan meninggal dunia.
"Kemudian (dia) bersama temannya datang ke lokasi kejadian, setelah tiba di lokasi dan mengamankan dompet korban ternyata setelah dilihat KTP yang meninggal tersebut adalah orang tuanya sendiri," ungkapnya.
Spontan Tiar langsung syok dan menangis, karena ternyata yang kecelakaan adalah memang orang tuanya sendiri, anggota yang lain pun belum berani menanyakan kronologisnya karena ikut mengurus jenazah korban.
"Karena semalam langsung betangisan dilokasi kita belum menanyakan kronologisnya, nanti setelah tenang baru kita tanya kronologis lengkapnya," ungkapnya.
Hasil penyelidikan
Hasil penyelidikan polisi, Talimin tewas karena ditabrak truk dari belakang.
Akibat kecelakaan itu Talimin meninggal dengan luka remuk di bagian kepala, patah kedua tangan dan meninggal dunia di tempat kejadian.
Kecelakaan itu melibatkan mobil Hino Ligh Truck Irwantoni dengan penumpang Febrizal dengan pengedara motor Honda Beat BG 6235 GL yang di kendarai oleh Talimin.
"Jadi mobil truk itu menyerempet motor dan motor terjatuh terlindas oleh mobil truk," ungkapnya pada wartawan, Jumat (4/10).
Ceritanya, sebelum kejadian, truk Hino yang dikemudikan Irwantoni meluncur dari arah Simpang RCA hendak menuju ke arah Simpang Periuk.
Begitu pun motor Honda beat Nopol BG 6235 GL yang dikendarai Talimin juga sama.
Sesampainya di lokasi kejadian, di depan truk ada dua unit mobil yang akan berbelok kanan masuk ke Jalan Junaidi.
Pengemudi truk jalan ke kiri untuk mendahului kedua mobil tersebut.
"Pada saat itulah truk menyenggol motor Talimin sehingga terjatuh diaspal dan terlindas ban mobil sampai berhenti," ujarnya.
Akibat Kecelakaan Talimin mengalami luka remuk di bagian kepala, patah kedua tangan dan meninggal dunia di tempat kejadian. (tribunsumsel.com)
Baca juga: Tergiur Barang Resti, Daniel Tega Habisi Teman Kencannya dan Simpan Jasad di Lemari di Kota Jambi
Baca juga: Populer di Jambi - Kakak Adik Korban Tembok Runtuh, Cara Sadis Pembunuhan Wanita Cantik di Lemari