Sampai saat ini, Winda bilang keluarga tidak ingin berspekulasi perihal penyebab kematian R meninggal karena gantung diri atau hal lain.
Meski demikian, memang ada bekas lilitan di leher dan hal itu mereka tidak tahu apakah itu bekas lilitan tali atau ikat pinggang.
Hasil pengamatan secara langsung, di tubuh adiknya terdapat beberapa bekas yang diyakini merupakan tindakan kekerasan.
Seperti memar dan goresan pada dagu leher, dada dan beberapa bagian tubuh lainnya.
"Itu menurut kasat mata saya yang melihat secara langsung, bukan hasil autopsi dari pihak dokter," katanya.
Sudah Lapor Polres
Dengan kasus ini, pihak keluarga berharap agar kepolisian dan penegak hukum bisa mengungkap kasus ini seterang-terangnya dan jika ada oknum yang terlibat maka harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Kami sudah bikin laporan ke Polres Muaro Jambi," imbuhnya.
Dua Polisi Diperiksa
Sehari pascapenyerangan Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Kumpeh Ilir oleh sejumlah warga, dua polisi yang berdinas di polsek tersebut dibawa ke Mapolres Muaro Jambi, Jumat (6/9)
Dua polisi yang kabur saat penyerangan itu, diperiksa pengawas internal kepolisian untuk penggalian informasi penyebab penyerangan mapolsek.
Kasubbid Penmas Humas Polda Jambi, Kompol Amin, mengungkapkan dua polisi diperiksa Propam di Polres Muaro Jambi. Mereka dimintai keterangan pascakematian tahanan berinisial R yang tewas diduga gantun diri di sel mapolsek.
"Jadi, Brigadir Y dan P ini diamankan di Polres Muaro Jambi, karena mereka berdua yang telah mengamankan R tersebut," kata Kompol Amin.
Amin mengatakan mereka diamankan Polres Muaro Jambi terkait meninggalnya tahanan tersebut. "Saat ini lagi ditangani oleh Propam. Kemudian apakah kedua anggota polisi melanggar SOP, masih menunggu, ya,”ujarnya.
Pihak kepolisian juga masih menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Bhayangkara, perihal kematian terduga R.