TRIBUNJAMBI.COM - Paulo Fonseca ingin Rafael Leao menjadi pemimpin AC Milan barunya, tetapi itu mengharuskannya untuk menjadi lebih klinis dan bermain lebih dekat ke gawang.

Seperti yang ditulis edisi pagi ini dari La Gazzetta dello Sport, gambar terakhir yang diunggah di media sosial Leao adalah foto Adriano dan Ronaldo, yang saat itu merupakan rekan satu tim di tim nasional Brasil, dua pencetak gol yang sangat dikagumi Rafa yang baru.

Keduanya tahu cara memadukan kelas dan kekejaman, perpaduan yang masih sering luput dari Leao. 

Ia tahu cara bersikap elegan dan melesat menuju gawang, tetapi ia terkadang kurang memiliki keunggulan klinis yang dibutuhkan untuk selalu mencatatkan namanya di papan skor.

Melawan Torino, pada malam pertama musim ini, ia menunjukkan dirinya sebagai penyerang paling dinamis dari keempat pemain yang disebutkan, namun ia menciptakan beberapa peluang besar untuk membuat debut Fonseca lebih mudah.

Bakat yang istimewa

Leao telah menunjukkan bahwa ia bisa berbakat dan efektif, ia hanya perlu belajar untuk terlibat dalam permainan sepanjang waktu di lapangan dan tidak hanya dalam beberapa kesempatan.

Baca juga: Opsi Lini Serang AC Milan untuk Paulo Fonseca jika Alvaro Morata Absen Melawan Parma

Angka-angka dari kariernya di Rossoneri berbicara sendiri: enam gol dalam dua musim pertama di Serie A, 11 gol di tahun Scudetto saat ia terpilih sebagai Pemain Terbaik Serie A, lalu 15 gol di musim berikutnya dan sembilan gol di musim yang baru saja berakhir, yang merupakan pengalamannya yang paling kontroversial di Milan sejauh ini.

Di tahun ketika semua orang mengharapkan lonjakan hingga berpotensi mencetak 20 gol atau lebih, Leao tidak konsisten dan tidak fokus, bahkan terkadang dicemooh di luar lapangan. 

Namun, pasti ada sesuatu yang istimewa dalam diri Rafa jika, setelah Stefano Pioli, Fonseca juga akan mengandalkannya.

Pelatih tentu saja bukan satu-satunya, Leao sangat disukai oleh rekan satu timnya dan rasa hormat mereka tidak hanya terbatas pada Milanello. 

Tanda terbaru tentang betapa tingginya nilainya datang dari ketertarikan Barcelona, ​​dengan rumor yang langsung dibungkam oleh CEO AC Milan Furlani.

Upaya untuk menjadi 'pemain penyerang'

Fonseca ingin pemain nomor 10 itu lebih menyerang, lebih sering masuk ke area pertahanan, dan lebih terlibat dalam permainan. 

Baca juga: Selain Dybala, Al-Qadsiah juga Mengincar Ismael Bennacer dari AC Milan

Karena itu, ia bisa lebih bebas dari gerakan mundur bertahan, yang sebenarnya bukan hasrat Rafa.