Keterlibatannya dalam perkara tersebut, bermula saat Aep mengenalkan dirinya kepada Iptu Rudiana.
“Saya bilang ke Pak Rudiana juga pas itu, 'Pak, buat dijadiin saksi apa?' 'Anak saya meninggal' katanya. Sedangkan saya tidak tahu kejadian itu, dan saya pun tidak kenal nama-nama dan muka, dan peristiwa itu memang tidak tahu sama sekali Pak,” kata Dede dalam konferensi pers, Selasa (22/7).
Namun saat itu, lanjut Dede, Aep dan Rudiana mengaku akan memberi tahu apa yang harus disampaikan dalam kesaksiannya.
“Kata Aep dan Pak Rudiana, dia bilang, 'Ya sudah, ntar saya kasih tahu,' katanya. Setelah dikasih tahu pada saat nongkrong di situ, pada saat ke warung, ada segerombolan orang nongkrong terus melihat ada pelemparan batu kepada anaknya Pak Rudiana terus dilempar pakai itu tidak kena, terus pengejaran membawa bambu, terus setelah itu ya tidak tahu kejadian itu lagi, setelah pengejaran tidak tahu,” jelas Dede.
Dia juga mengaku sempat mengatakan kepada Rudiana bahwa ia tidak mengetahui nama-nama pelaku yang membuat Vina dan Eky tewas.
Namun Rudiana menyebut akan memberitahukan nama para pelaku kepada Dede.
Dede mengaku terpaksa memberikan kesaksian palsu sesuai arahan Iptu Rudiana karena takut dengan polisi tersebut.
“Takut Pak, takut karena sudah di dalam Polres itu Pak, ya karena saya nggak ngerti hukum Pak,” ungkapnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Kasus Kekerasan Anak Meningkat di Sungai Penuh, Segini Datanya
Baca juga: Canangkan PIN Polio, Pj Wali Kota Jambi Harap Imunisasi Jangkau Semua Anak Di Kota Jambi
Baca juga: Truk Batu Bara Harus Menyesuaikan, Jembatan Sarolangun Sedang Diperbaiki
Baca juga: Ilegal Driling Makin Marak, Aktivitas di Sungai Bahar Viral di Sosial Media