TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Tiga ruang kelas di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) ambruk pada Sabtu (13/7) pukul 10.00 pagi.
Kepala SMKN Tanjabbar, Heni, mengatakan gedung tersebut sudah rusak berat sejak beberapa tahun lalu dan tidak lagi difungsikan.
"Gedung tersebut tidak dipakai lagi, sudah tiga tahunan," ujarnya.
Heni menjelaskan bahwa para siswa-siswi sudah lama tidak belajar di ruang kelas tersebut karena gedung itu tidak layak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Pihak sekolah telah mengusulkan perbaikan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.
"Kami sudah mengusulkan ke Dinas Pendidikan setiap tahun. Sudah direspon dan akan segera diperbaiki. Gedung yang ambruk sudah tidak dipakai beberapa tahun yang lalu," ungkapnya pada Senin (15/7/2024).
Ia juga menyebut bahwa ada mekanisme yang perlu diikuti untuk proses perbaikan, mengingat jumlah sekolah yang banyak.
Heni berharap gedung sekolah yang roboh ini segera diperbaiki.
"Mekanismenya ada, dan jumlah sekolah banyak. Kami berharap dengan robohnya gedung ini, perbaikan bisa segera dilakukan," tambahnya.
Heni menegaskan bahwa ambruknya gedung sekolah tidak mempengaruhi proses belajar mengajar karena sebelumnya gedung tersebut sudah tidak difungsikan.
"Jumlah ruang kelas cukup, sehingga proses belajar mengajar tidak terganggu," ujarnya.
Diketahui, SMKN 1 Tanjabbar berdiri sejak 28 tahun lalu dan belum pernah mengalami perbaikan.
Sekolah yang berdiri di atas rawa itu dibangun semi permanen, sehingga mudah rapuh saat musim pasang air laut.
"Bangunan sekolah dari kayu, apalagi di daerah rawa, jadi mudah keropos dari bawah saat air pasang. Menurut saya wajar jika direhab tidak bisa, harus dibangun ulang dari beton," jelasnya.
Heni berharap sekolahnya bisa dibangun kembali mengingat banyak gedung sekolah yang tidak layak difungsikan.