Berita Sarolangun
20 Persen Hutan di Sarolangun Jambi Rusak Akibat PETI, Ini Kata Pj Bupati
20 persen dari 120 ribu hektar hutan lindung dan hutan produksi di Kabupaten Sarolangun rusak akibat tergerus aktivitas ilegal, seperti PETI.
Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Darwin Sijabat
SAROLANGUN, TRIBUN - Sebesar 20 persen dari 120 ribu hektar hutan lindung dan hutan produksi di Kabupaten Sarolangun rusak akibat tergerus aktivitas ilegal, seperti Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI).
Data itu dari UPTD Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP) Limau Unit Vll Hulu Sarolangun, Dinas Kehutanan Provinsi Jambi.
Dari jumlah itu bahkan terdapat wilayah hutan yang masuk kategori kritis diantaranya yakni di Kecamatan Limun, CNG dan Batang Asai.
Menyikapi itu, PJ Bupati Sarolangun Bachril Bakri akan berkerjasama dengan Kapolres Sarolangun melakukan pembinaan masyarakat untuk pengelolaan bekas lahan tambang tersebut.
"Untuk PETI saya bersama Polres akan melakukan pembinaan dan melakukan revitalisasi bagi wilayah yang sudah terkontaminasi PETI, akan mengelola sebagai tempat kolam ikan," kata Bachril Bakri, Selasa (4/6).
Bahkan dia akan menjadikan salah satu daerah yang sudah terkontaminasi PETI sebagai contoh pengelolaan lahan itu dijadikan budidaya kolam ikan.
"Kita akan memberikan salah satu contoh diwilayahnya Limun, segera bersama pak Kapolres melakukan itu, melibatkan masyarakat yang selama ini sudah berkerja sebagai penambang emas bisa mengelola tanah sebagai tempat usaha," tutupnya.
Baca juga: Kapolres Sarolangun Ajak Warga Buat Program Anti PETI, Desa Moenti Dijadikan Contoh Pertama
Baca juga: Polres Tebo Garap Jaringan PETI yang Ditindak dari Dua Lokasi
Kepala KPHP Limau Hulu Sarolangun Baim Arbain mengatakan, tantangan dalam menjaga kelangsungan hutan saat ini tergerus akan aktivitas ilegal yang dilakukan tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
"Memang tantangan kita hari ini hutan kita banyak yang sudah hancur oleh ulah tangan yang tidak bertanggung jawab. Seperti PETI dan semuanya itu tidak bisa kita pungkiri itu harus segera kita pulihkan," kata Baim Senin (3/6).
Akibat pengrusakan hutan itu kini sudah dirasakan masyarakat. Bila hujan dalam beberapa hari menyebabkan banjir di Kecamatan Limun dan Batang Asai.
"Karena hutan kita diwilayah hulu sudah terkikis, kami hari ini masih mendata yang kritis itu kita pulihkan dengan reboisasi penanaman kembali," ujarnya.
Kapolres Ajak Buat Program Anti PETI
Baru-baru ini Kapolres Sarolangun AKBP Budi Prasetya melakukan kunjungan ke masyarakat Desa Moenti, Kecamatan Limun, Sarolangun.
Dalam kunjungannya, Kapolres Sarolangun berdiskusi bersama masyarakat membahas soal program desa anti Penambang Emas Tanpa Izin (PETI).
Baca juga: Bongkar Jaringan Aktivitas PETI, Kapolres Tebo Jambi Upayakan Penindakan
Hal itu diungkapkan oleh Kapolres Sarolangun AKBP Budi Prasetya saat menyambangi masyarakat desa setempat belum lama ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.