"Saya waktu itu sedang memakai baju dinas, singlet yang saya pakai, langsung saya buka dan robek untuk membalut kaki bapak," katanya Adrizal.
Dia langsung bergegas membawa Adrizal ke mobil pribadinya menuju rumah sakit.
Darah yang mengucur dalam mobil pribadinya bukan suatu masalah bagi As'ad, yang terpenting baginya adalah keselamatan Adrizal.
"Sampai di rumah sakit, kami ditanya petugas di sana soal siapa yang menjamin, langsung saya katakan kalau saya langsung yang menjamin," ungkap As'ad.
Setelah berhasil mengantarkan Adrizal ke rumah sakit, As'ad langsung bergegas pulang. Dia terus berpikir soal keselamatan Adrizal.
"Jujur waktu itu saya terus kepikiran dengan bapak, selamatkah atau tidak," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Adrizal menceritakan bagaimana dia langsung dibawa ke salah satu rumah sakit di Padang setelah mendapatkan pertolongan dari As'ad.
"Selang beberapa menit bapak sudah mengantarkan saya ke rumah sakit di Sungai Penuh itu, saya langsung dibawa ke Padang," ucapnya.
Dengan penuh rasa syukur, Adrizal menghaturkan terima kasih kepada As'ad.
"Terima kasih pak As'ad, Polres Kerinci dan Polri. Semoga selalu diberikan keselamatan, panjang umur, mudah rezeki dan dijauhkan dari marabahaya untuk polisi-polisi," ujarnya penuh haru.
As'ad menanggapinya terharu. Dia mengatakan sudah menjadi kewajibannya membantu sesama.
Terlebih dia merupakan bagian dari Polri yang harus mengayomi.
"Sudah menjadi kewajiban kita menolong sesama," ucapnya.
Pada akhir pertemuan, Adrizal mengangkat As'ad menjadi anaknya, sebagai tanda penghormatan dan terima kasih.
"Semoga persaudaraan kita terus terjalin," kata Adrizal dengan penuh kehangatan.
Pertemuan ini tidak hanya mempertemukan kembali dua individu yang pernah terhubung oleh peristiwa tragis, tetapi juga memperlihatkan betapa kuatnya rasa kemanusiaan dan kepedulian antar sesama. (Tribunjambi.com/ Heru Pitra)
Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News