TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Para petani padi di Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, mengeluhkan sulit mendapatkan pupuk subsidi pada musim tanam kali ini.
Dampaknya, hasil panen mereka menurun drastis, karena padi kekurangan pupuk.
Raswan, petani di Kecamatan Geragai, mengatakan penurunan hasil panen cukup signifikan.
Dia menyebut pupuk subsidi sulit didapatkan, bahkan bisa dikatakan kosong.
Dia mengaku hasil panen mengalami penurunan 50 persen.
Hasil yang dia dapatkan dari lahan sekitar 1 ha, sekarang hanya 46 karung.
Sementara pada tahun sebelumnya dia masih mendapatkan 99 karung.
"Kalau untuk kualitas padinya sangat bagus, tapi masalahnya kami susah untuk mendapatkan pupuk yang subsidi," ucapnya, Sabtu (30/03/24).
Dia menyebut terpaksa harus membeli pupuk nonsubsidi dengan harga yang cukup mahal.
"Sehingga tidak semua tanaman padi dapat terpenuhi kebutuhan pupuknya," jelasnya.
Kondisi saat ini, ucapnya, membuat para petani padi tahun ini mengalami kerugian yang cukup besar.
Padahal, hasil panen di Kabupaten Tanjab Timur selama ini, selain digunakan untuk stok beras ASN, juga bisa dijual ke Kota Jambi.
"Harapan kami kepada pemerintah, ketersediaan pupuk subsidi seperti tahun-tahun sebelumnya," pungkasnya. (*)
Baca juga: Ini Penyebab Harga Beras di Merangin Masih Tinggi dan Masuk 10 Besar Tertinggi di Pulau Sumatera
Baca juga: Sebelum Turun Bibit, Petani Padi Lakukan Tradisi Sedekah Bumi, Berharap Hasil Pertanian Optimal