TRIBUNJAMBI.COM - Pemain Al-Nassr Aymeric Laporte yang bermain di Arab Saudi bersama Cristiano Ronaldo ingin kembali bermain di Eropa. 

Menurut laporan Sports Keeda, dia telah menyatakan ketidakpuasannya dengan perlakuannya di Arab Saudi.

Meskipun sebagian besar pemain di skuad baru Al-Nassr rukun, ada beberapa pemain yang tidak bahagia, termasuk mantan bek Manchester City. 

Klub sedang mempertimbangkan untuk merekrut pemain baru untuk menggantikan Laporte karena keadaan ini.

Al-Nassr telah tampil baik dalam hal mencetak gol, mencetak 66 gol dalam 24 pertandingan Liga Pro Saudi, tetapi dengan kebobolan 33 gol, mereka perlu meningkatkan kemampuan dalam mencegahnya.

Mereka perlu memperkuat pertahanan mereka, terutama mengingat potensi kepergian Laporte.

Baca juga: Bintang Al-Nassr Cristiano Ronaldo Dikeluarkan dari Skuad Portugal untuk Menghadapi Swedia

Ia telah menyumbang 10 clean sheet dan dua gol dalam 29 pertandingan selama membela raksasa Arab tersebut. 

Dia bersama Manchester City sebelum bergabung dengan Al-Nassr, di mana dia menghadapi banyak kompetisi dan kesulitan dengan waktu bermain.

Setelah musim lalu, ia menandatangani kontrak tahunan senilai $26,6 juta untuk bergabung dengan Cristiano Ronaldo di Timur Tengah, untuk mencari tantangan baru.

Gabri Veiga membahas keputusan untuk bergabung dengan superstar Al-Nassr Cristiano Ronaldo di Arab Saudi

Gabri Veiga memutuskan untuk pindah ke Al-Ahl dari Liga Pro Saudi, dan bagi pemain berusia 21 tahun itu, perpindahan senilai £34 juta itu tidak sia-sia.

Baca juga: Luar Biasa, Pendukung Lawan Al-Nassr Menyambut Cristiano Ronaldo dengan Tepuk Tangan

Dia sebelumnya menarik perhatian Chelsea dan Arsenal , tetapi Veiga memilih untuk bergabung dengan Al-Ahli meskipun dia memiliki hubungan dengan tim elit Eropa.

Veiga dianggap sebagai pemain cemerlang yang menuju klub-klub besar di Eropa, sebelum mengambil keputusan. 

Dalam sebuah wawancara dengan AS (via Football London), ia mengungkapkan alasan di balik pilihannya, dengan menyatakan:

Sayangnya, semua yang keluar tidak benar. Kenyataannya adalah saya menyerahkan semua itu di tangan perwakilan saya.