Lahir ditengah-tengah keluarga yang sederhana sebagai petani kelapa, tidak menyurutkan niat hati dari seorang ayah untuk mendidik anaknya menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa serta agama.
Sejak tamat dari SD Negeri 116 Mendahara Tengah, Muhammad Samin disekolahkan oleh ayahnya di Pondok Pesantren Saadatul Abadiyah Parit 2 Kuala Tungkal.
Disanalah Muhammad Samin ditempa dengan pengetahuan agama selama dipondok.
Sehingga sosok Muhammad Samin tumbuh menjadi remaja yang religious dan sering mengisi pengajian keagamaan, serta sebagai perwakilan pondok pesantren dalam setiap MTQ yang digelar di Kuala Tungkal.
Setamat dari Pondok Pesantren, Muhammad Samin kemudian melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Jambi program Keagamaan.
Baca juga: Berikut Nama-nama Caleg Dapil 2 Bakal Duduki Kursi DPRD Tanjab Timur
Sosok Muhammad Samin selalu berprestasi di MAN Model tepatnya di MAKN.
Dia juga aktif dikegiatan ekstra kurikuler hingga beberapa jabatan didapat di OSIS, Pramuka, Paskibraka dan dibidang olahraga sebagai pemain bola basket.
Berprestasi di kelas hingga selesai sekolah mengantarkan Muhammad Samin dikirim ke Yogyakarta untuk melanjutkan sekolah di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Melanjutkan jenjang pendidikan di bangku perkuliahan dia dengan program beasiswa Provinsi Jambi.
Selama di Jogjakarta sebagai mahasiswa, Muhammad Samin kembali tumbuh dengan beberapa organisasi yang digeluti seperti HMI, Lembaga Pers Mahasiswa serta menjadi calon presiden Bem dari perwakilan HMI.
Mengambil study di Sastra Arab di Fakultas Adab, mengantarkan Muhammad Samin menyelesaikan sarjananya hingga bergelar Sarjana Sastra.
Semasa kuliah, meski dengan keterbatasan biaya dari orang tua yang juga berpenghasilan pas pasan sebagai petani kelapa, tidak membuat Samin lelah untuk tidak menyelesaikan kuliahnya.
Segala pekerjaan dilakukan oleh Muhammad Samin, mulai menjadi penjual es keliling, pengamen jalanan, distributor sandal jepit hingga dipercaya menjadi direktur marketing buku di Karya Mandiri Yogyakarta yang memasarkan beberapa buku dari penerbit Yogyakarta untuk dipasarkan diseluruh Indonesia.
Sibuk dengan pekerjaan yang digeluti semasa kuliah, menghantarkan Muhammad Samin memiliki jiwa wirausaha sehingga bersama teman temannya di Yogyakarta sering mengadakan event pameran buku diberbagai daerah yang ada di Jawa.
Selesai Kuliah, Muhammad Samin kembali ke kampung halaman. Namun tidak tahu apa yang akan dikerjakan, Muhammad Samin kembali meminta kepada orang tua untuk mencari pekerjaan di Provinsi Jambi.