Mata Lokal Memilih

Mengapa Komeng tak Kampanye Tapi Raih Suara Tinggi DPD Jawa Barat? Komedian Ungkap Dugaan

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komedian Komeng yang bernama asli Alfiansyah

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Tak disangka, komedian Alfiansyah alias Komeng mendapat suara tinggi di pemilihan anggota DPD di wilayah Jawa Barat.

Komeng menanggapi secara santai soal foto surat suara miliknya yang dianggap 'nyeleneh'.

Bahkan Komeng kini kebingungan mengapa masyarakat banyak yang memilihnya dalam pemilihan umum (pemilu) sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat.

"Apa, ya, tanggapannya. Banyak yang milih, ya. Enggak tahu deh. Mungkin harus nanya sama yang milih, kenapa milih saya," kata Komeng saat dikonfirmasi melalui pesan suara, Kamis (15/2).

Komeng tidak mengetahui secara pasti alasan masyarakat Jawa Barat banyak mencoblos dirinya. Padahal ia tidak banyak menggelar kampanye selama mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI Jawa Barat.

"Padahal yang milih itu bukan sama saya. Biasanya ada di botol mineral ada 100 Ml, 50 Ml. Jadi saya bingung enggak tahu deh sukanya di apa," ujar Komeng.

Namun, Komeng menduga ada dua hal yang memutuskan masyarakat ingin memilih dirinya.

Di antaranya soal visi misi sebagai anggota dewan.

"Apakah di konsep saya, yang saya cuma tahunya membawa seni dan budaya, karena saya ingin seperti Korea dengan drakor dan kulinernya, bisa membuat pemasukan double digit APBN-nya, pengennya begitu konsepnya," ujar Komeng.

Kemudian terkait soal foto nyeleneh dalam surat suara tersebut.

Komeng (Ist)

"Tapi terus enggak tahu kalau masyarakat memilih. Atau dengan model foto di kertas suara ya," ujarnya.

Komeng juga buka suara terkait foto "nyeleneh" di surat suara Dewan Perwakilan Daerah (DPD) daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat.

Awalnya Komeng menerima permintaan foto diri dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Namun saat itu KPU menyarankan sahabat komedian Adul itu menggunakan pakaian khas atau daerah.

"Kalau foto di kertas suara waktu itu KPU menyarankan menggunakan pakaian khas atau pakaian daerah," kata Komeng.

Halaman
123

Berita Terkini