TRIBUNJAMBI.COM - Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo meragukan bahwa isu yang menyebutkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai kuda putih Presiden Jokowi.
Kuda putih saat ini sedang ramai diperbincangkan di media sosial jelang perhelatan Pilpres 2024 di 14 Februari 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu dianggap sengaja ditempatkan Jokowi di lingkarang Ganjar-Mahfud.
Dugaannya guna mencegah paslon nomor urut 03 itu bergabung dengan pasangan Anies-Muhaimin di putaran kedua.
Adanya isu kuda putih itu pun ditanggapi Ganjar Pranowo.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan bahwa semua bisa berasumsi, termasuk isu Ahok sebagai kuda putih Presiden Jokowi.
"Ya semuanya akan bisa mempertimbangkan, memperhitungkan, berasumsi," kata Ganjar Pranowo saat ditemui seusai kampanye akbar di BSCC DOME, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (6/2/2024).
Baca juga: Ahok Ngaku Sempat Dilarang Megawati untuk Mundur dari Pertamina: Kita Fight Bu, Walau Tak Berkuasa
Baca juga: Gempa Hari Ini Selasa 6 Februari 2024 di NTT, BMKG: 32 Km Timur Laut Maumere
Baca juga: Sepak Terjang Budi Gunawan Sebelum Jadi Kepala BIN, Eks Kapolda Jambi dan Dekat dengan Megawati
Namun Ganjar menegaskan bahwa Ahok merupakan sahabatnya.
Ganjar Pranowo meyakini bahwa mantan Komisaris Utama PT Pertamina itu memiliki nilai-nilai dalam berjuang.
"Tapi Ahok teman saya. Dia sudah lama bersama saya dan tentu saja dia punya nilai-nilai."
"Nilai-nilai itu dia tunjukkan waktu jadi anggota DPR, waktu jadi wakil gubernur, kemudian menjadi gubernur sebentar, lalu kemudian dia tidak bisa menjadi gubernur," ujar Ganjar.
Ganjar Pranowo lalu mengungkit ketika Ahok dijebloskan ke penjara karena kasus penistaan agama pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.
Dia menyebutkan bahwa setelah Ahok keluar dari penjara kemudian ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Duduki jabatan penting di Pertamina, Ahok menerima gaji yang cukup besar.
Namun kata Ganjar bahwa Ahok memilih keluar karena nilai.
Baca juga: Rela Tinggalkan Gaji Besar di Pertamina, Ahok Dilarang Megawati untuk Mundur: Kita Lawan Penguasa