"Doa saya, semoga warga masyarakatku Allah berikan rezeki, meski bukan dari batu bara. Sesuai janji Allah dalam surah Al A’raf ayat 96," katanya.
Menurut Al Hris, kebijakan menghentikan operasional truk muatan batu bara di jalan umum, sudah melalui pertimbangan mendalam, untuk kepentingan masyarakat luas.
Ruang Gubernur, Wagub dan Sekda Rusak
Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jambi, Muzakir, memaparkan kerusakan di kantor gubernur yang terjadi akibat kericuhan saat unjuk rasa sopir batu bara.
"Jadi tadi malam kita sudah melapor dan kita tinggal menunggu saja. Saya juga sudah diminta BAP terkait kejadian ini," katanya, Selasa (23/1).
Aset pemerintah, terutama gedung dan ruang kantor Gubernur Jambi, di bawah naungan biro umum, maka pihaknya yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah.
"Ruang kerja Pak Gubernur, Pak Wakil Gubernur dan Pak Sekda, rusak. Saya sudah melapor (polisi)," katanya, seraya menyebutkan posisinya sedang di luar kota.
Dia pun meminta aparat kepolisian menindak tegas secara hukum pengunjuk rasa yang tidak sesuai aturan dan anarkis, karena itu pidana.
"Yang jelas yang namanya pidana pasti ada sanksinya. Dan saya yakin, kita tunggu saja pihak kepolisian untuk menindaklanjuti ini. Perkiraan kerugian ini senilai Rp500 juta atas kerusakan tersebut," jelasnya.
Muzakir bilang, gedung tersebut sebetulnya sudah diasuransikan.
Namun pihaknya belum melakukan klaim asuransi karena masih proses hukum.
"Dari pihak polda masih melakukan identifikasi, tim turun untuk mengecek. Dan juga ada beberapa barang bukti yang sudah kumpulkan. Kita yakin teman-teman di Polda Jambi akan memproses ini," ujarnya.
Kondisi pascakericuhan tidak mengganggu aktivitas pekerjaan. Kegiatan masih bisa dilaksanakan seperti biasa.
"Setelah dicek dan diidentifikasi, baru kita perbaiki. Semua ruangan di depan ini termasuk ruang Pak Gubernur, Wagub dan Pak Sekda hingga ke Kesra, kaca bagian depan pada rusak semua," ujarnya.
Ketua KS Bara Siap Ditangkap