Sopir Truk Batubara Demo

Demo Anarkis Soal Hauling Batu Bara di Jambi Berdampak Terhadap Kepercayaan Investor

Penulis: A Musawira
Editor: Teguh Suprayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi demo sopir batu bara di Kantor Gubernur Jambi berakhir ricuh, Senin (22/1/2024). Massa yang tak terima dengan hasil pertemuan dengan Gubernur Jambi Al Haris melempari kantor gubernur

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pengamat Kebijakan Publik UIN STS Jambi, Dr Dedek Kusnadi menilai kebijakan Gubernur Jambi dalam menutup kegiatan transportasi angkutan batu bara di jalan nasional Provinsi Jambi telah diterima positif oleh masyarakat.

Langkah ini dianggap tepat untuk memulihkan kepercayaan investor dan menegaskan stabilitas Provinsi Jambi sebagai destinasi investasi yang menarik. 

Dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat menunjukkan bahwa kebijakan tersebut dianggap benar, dengan progres yang telah dicapai dan desakan kepada pengusaha tambang untuk merealisasikan jalan khusus angkutan batu bara. 

Dengan demikian, Dedek bilang Gubernur Jambi mendapatkan dukungan kuat dari masyarakat Provinsi Jambi.

Namun kebijakan tersebut tak serta merta diterima oleh masyarakat. Bahkan, kemarin terjadi demo anarkis yang berakibat pengrusakan fasilitas negara.

Demo anarkis yang dilakukan oleh kelompok sopir angkutan batu bara, dapat memiliki dampak yang signifikan tidak hanya terhadap keamanan masyarakat, tetapi juga terhadap investasi di daerah Provinsi Jambi.

“Jambi, yang dikenal sebagai tempat yang aman untuk investasi, tidak terkecuali dari potensi dampak negatif yang ditimbulkan oleh kerusuhan dan ketidakpastian politik,” katanya pada Selasa (23/1/2024).

Demo anarkis tersebut dapat berdampak negatif terhadap kepercayaan investor lokal, nasional, dan internasional terhadap keamanan investasi di Provinsi Jambi.

“Kerusuhan tersebut dapat memberikan kesan negatif kepada investor, baik yang berada di dalam maupun di luar Provinsi Jambi,”

“Kepercayaan investor terhadap keamanan investasi akan terkikis akibat kerusuhan dan ketidakpastian yang timbul, mereka mungkin akan mulai mempertimbangkan kembali alokasi dana mereka,” ujarnya.

Hal ini berpotensi mengganggu reputasi Provinsi Jambi sebagai tempat yang aman untuk berinvestasi dalam pengembangan unit usaha baik tingkat mikro maupun makro.

“Dampak terhadap kepercayaan investor. Investor yang termotivasi untuk berinvestasi di Provinsi Jambi mungkin akan kehilangan kepercayaan mereka akibat demo anarkis yang terjadi di wilayah ini,”

“Mereka akan meragukan stabilitas dan keamanan yang ada di Provinsi Jambi, sehingga mengurangi minat mereka dalam melakukan investasi,” ucapnya.

Dampak dari kehilangan kepercayaan tersebut adalah para investor akan berpikir ulang sebelum mengalokasikan dana mereka. Pasti akan cenderung lebih berhati-hati dalam mengambil risiko, terutama jika ketidakpastian politik masih ada. 

Akibatnya, kegiatan investasi di Provinsi Jambi dapat mengalami penurunan yang signifikan.

Halaman
12

Berita Terkini