Proses penangkapan dipimpin langsung Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo pada (15/1/2024) kemarin.
Tersangka diringkus di kedimannya tanpa perlawanan, bahkan alat bukti sebilah celurit yang digunakan membacok korban hingga mengalami sekitar 6 luka sayat berhasil ditemukan.
"Dengan menggunakan celurit itu, tersangka membacok korban secara berulang-ulang," kata Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo melalui Kasi Humas Ipda Sujianto, Selasa (16/1/2024).
Tak hanya itu, polisi juga berhasil mengamankan alat bukti lain berupa pasangan pakaian milik tersangka yang digunakan saat menghabisi nyawa korban.
"Sepasang baju milik tersangka ditemukan di semak belukar berlokasi di belakang rumahnya, karena setelah aksi pembacokan pelaku membuang bajunya ke semak-semak," terangnya.
Pelaku hadir ke pemakaman korban
Bahkan, pelaku sempat mencuci celurit berdarah yang digunakannya untuk membunuh mamah muda untuk menghilangkan jejaknya.
"Jadi celurit itu tidak dibuang oleh tersangka, tapi dicuci pasca membunuh korban," kata Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo, Selasa (16/1/2024).
Pelaku pun sempat berakting seolah tak pernah terjadi apa-apa.
Malahan, ia sempat hadir ke pemakaman korban bersama warga sekitar.
"Jadi saat pemakaman tersangka ini ikut hadir," kata Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo melalui Kanit Pidum Aiptu Eko Prasetyo.
Namun, polisi pun akhirnya berhasil membongkar insiden pembunuhan yang terjadi usai adzan subuh tersebut.
Pada hari Senin tanggal 15 Januari 2024, polisi menetapkan Fitira sebagai tersangka kasus pembunuhan.
"Untuk kondisi tersangka tidak memiliki gangguan mental atau psikis, dia sehat," terangnya.
Menurut polisi, gadis Madura ini sudah menyusun rencana sebelum menghabisi korban.