Sebelumnya Muhaimin Iskandar melontarkan wacana membuka kerja sama dengan PDI Perjuangan, partai pengusung Ganjar-Mahfud.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Gunung Marapi, Jarak, Ketinggian & Catatan Letusan: Awal Peradaban Minangkabau
Wacana yang dilontarkan tersebut terkait peluang kerjasama jika terjadi putaran kedua Pilpres 2024.
Cak Imin menilai peluang bergabungnya partai pendukung Capres-Cawapres nomor urut 1 dan 3 bisa terjadi.
Menurutnya, koalisi antarpartai bisa saja terjadi kembali jika Pilpres 2024 belum ada yang memperoleh suara lebih dari 50 persen.
Hasil tersebut bisa dilihat setelah tanggal 20 Maret 2024, atau di akhir masa rekapitulasi suara Pileg dan Pilpres 2024.
Menurutnya, bisa saja PKB nantinya akan berkoalisi dengan PDI Perjuangan atau dengan partai lain.
Namun itu semua akan ditentukan oleh hasil Pilpres 2024.
"Pasti (ada peluang koalisi). Semua kita buka peluang untuk koalisi. Dan tentu masih belum bisa kita putuskan karena kita lihat siapa yang akan masuk di putaran kedua," ujar Cak Imin usai menghadiri acara di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2024).
Muhaimin Iskandar Imbau Pengganggu Pemilu 2024
Cawapres Muhaimin Iskandar meminta untuk melawan pihak yang mencoba mengganggu dan curangi pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca juga: Anak Muda Jatim Ramai-Ramai Bawa Boneka Pinguin saat Bertemu Ganjar: Hormat Ketua!
Sebab menurutnya bahwa pengganggu tersebut merupakan musuh besar bangsa Indonesia.
Dengan adanya kecurangan tersebut akan menyebabkan kerugian bagi bangsa itu sendiri.
Menurut pasangan Anies Baswedan di Pilpres 2024 itu bahwa kecurangan dalam Pemilu 2024 merupakan musuh dalam negara demokrasi.
Sehingga dia meminta untuk melawan setiap pihak yang hendak berlangsungnya pesta demokrasi lima tahunan itu.
"Kalau pemilu gagal, kalau pemilu dicurangi, maka yang rugi adalah seluruh bangsa ini. Karena itu, siapa pun yang mengganggu dan merusak pemilu adalah musuh besar bangsa. Harus kita lawan!” kata Cak Imin di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024), dikutip dari keterangan tertulis.