"Sekarang musim hujan ya. Menjadi masalah juga, tapi ya kita sudah tahu kalau tiap akhir dan awal tahun pasti hujan," katanya.
Meski begitu, kontraktor masih tetap melakukan proses pemancangan, beton rigid, dan kontruksi lainnya.
"Pekerjaan di lapangan di antaranya timbunan struktur yang sedang on going," ucapnya.
Benny menjelaskan adapun pekerjaan rigin beton saat ini sudah sekitar 3 KM lebih yang sudah jadi.
"Semester II tahun ini harus selesai. Kita punya target itu di semester II-2024 sudah selesai semua," pungkasnya.
Pembangunan jalan tol ini telah membuat banyak orang kaya baru di Jambi.
Satu di antaranya adalah Sutaryo atau Mbah Taryo. Dia mendapatkan kompensasi atas ganti ruti lahannya.
Luasan lahan mbah Taryo yang kena dampak pembangunan jalan tol tersebut seluas 2 hektar lebih.
Dari luasan itu, Pemerintah Indonesia menggelontorkan dana sebesar Rp 19,5 Miliar untuk ganti rugi.
Lahan Mbah Sutaryo yang mendapatkan ganti rugi dari pemerintah itu berlokasi di Desa Muaro Sebapo, Kabupaten Muaro Jambi.
Selain dia, ada puluhan orang lainnya yang mendapat ganti rugi dari pemerintah di atas Rp 1 miliar.
Baca juga: Proyek Jalan Tol Bayunglencir-Tempino Seksi 3 Bakal Rampung di Semester II-2024
Baca juga: Bus Rombogan Guru Tabrak Truk, 2 Orang Meninggal dan Tiang Pacang Berserakan di Jalan Tol Ngawi-Solo
Baca juga: BPJN IV Sebut Pengerjaan Jalan Tol Jambi Berjalan Positif