TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Progres pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 hingga saat ini telah mencapai 47 persen.
Hal ini diungkapkan Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pembangunan Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Provinsi Jambi, Benny W Christiawan pada Kamis (11/1/2024).
"Jalan Tol Bayunglencir-Tempino Seksi 3 ini sepanjang 15,47 km, sekarang ini progresnya sudah 47 persen," katanya.
Lanjut Benny, pengerjaan rigin beton di jalan tol ini sudah terselesaikan sepanjang tiga kilometer.
"Secara keseluruhan semester II-2024 ini harus selesai, dan nanti akan diresmikan," ujarnya.
Ia mengatakan jika Jalan Tol Betung-Jambi tersambung sepenuhnya maka waktu perjalanan akan lebih singkat 4 jam.
Normalnya, waktu tempuh perjalanan Jambi-Palembang antara 7-8 jam.
“Jadi teorinya, Palembang Jambi itu kira-kita sekitar 350 KM. Terus kemudian kalau pakai kecepatan rencana 100 km/jam rata-rata, berarti tinggal 3,5 jam perjalanan Jambi-Palembang,”
Ditambah dengan waktu istrahat, ucapnya, hanya butuh waktu sekitar 4 jam saja.
“Kalau di jalan tol mungkin nggak stabil 100 km/jam ya, mungkin ada istirahat, capek dan sebagainya, ya mungkin 4 jam bisa,” katanya.
Kata dia, jalan tol ini didesain dua lajur, dengan bahu kanan dan kiri itu selebar 23 meter.
“Untuk Tol Bayunglencir-Tempino ini nggak ada rest areanya ya, karena rest area itu menurut aturan per 50 km, jadi rest areanya ada di Sumsel,” terangnya.
Terkendala Akibat Faktor Cuaca
Kasatker Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Provinsi Jambi, Benny W Christiawan, mengakui pihanya memiliki kendala dalam pembangunan jalan tol Jambi-Sumsel.
Kendala utama yang dihadapi adalah faktor cuaca terutama sebulan terakhir ini.
"Sekarang musim hujan ya. Menjadi masalah juga, tapi ya kita sudah tahu kalau tiap akhir dan awal tahun pasti hujan," katanya.
Meski begitu, kontraktor masih tetap melakukan proses pemancangan, beton rigid, dan kontruksi lainnya.
"Pekerjaan di lapangan di antaranya timbunan struktur yang sedang on going," ucapnya.
Benny menjelaskan adapun pekerjaan rigin beton saat ini sudah sekitar 3 KM lebih yang sudah jadi.
"Semester II tahun ini harus selesai. Kita punya target itu di semester II-2024 sudah selesai semua," pungkasnya.
Pembangunan jalan tol ini telah membuat banyak orang kaya baru di Jambi.
Satu di antaranya adalah Sutaryo atau Mbah Taryo. Dia mendapatkan kompensasi atas ganti ruti lahannya.
Luasan lahan mbah Taryo yang kena dampak pembangunan jalan tol tersebut seluas 2 hektar lebih.
Dari luasan itu, Pemerintah Indonesia menggelontorkan dana sebesar Rp 19,5 Miliar untuk ganti rugi.
Lahan Mbah Sutaryo yang mendapatkan ganti rugi dari pemerintah itu berlokasi di Desa Muaro Sebapo, Kabupaten Muaro Jambi.
Selain dia, ada puluhan orang lainnya yang mendapat ganti rugi dari pemerintah di atas Rp 1 miliar.
Baca juga: Proyek Jalan Tol Bayunglencir-Tempino Seksi 3 Bakal Rampung di Semester II-2024
Baca juga: Bus Rombogan Guru Tabrak Truk, 2 Orang Meninggal dan Tiang Pacang Berserakan di Jalan Tol Ngawi-Solo
Baca juga: BPJN IV Sebut Pengerjaan Jalan Tol Jambi Berjalan Positif