WAWANCARA EKSKLUSIF

Mimpi yang Luar Biasa di Tahun 94, Bincang Bareng Rektor UIN STS Jambi, Prof As'ad Isma, Seri ke-1

Penulis: Abdullah Usman
Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Saat menjadi dosen, saya senang mengajak adik-adik mahasiswa ini berdiskusi.

Pernah ada mahasiswa yang terancam di DO (drop out) di UIN, kita memberikan solusi bagaimana agar mimpi orang tuanya terhenti dengan pindah ke kampus lain.

Sekarang sudah menjadi rektor, Bang, tentu ada. Visi misi Abang kira-kira, apa?

Kita punya tagline "Reservasi Kebaikan dan Keunggulan".

Kampus itu merupakan tempat untuk menimbang menilai kebaikan. Untuk itu kita punya target untuk tetap melanjutkan apa yang sudah di gagaskan oleh rektor sebelumnya, kesuksesan UIN tidak terlepas dari kesinambungan pemimpin atau rektor sebelumnya.

Kesinambungan ini harus kita jaga.

Terkait fakultas kedokteran, tentu untuk menunjang fakultas tersebut akan ada rumah sakit. Nanti seperti apa itu, Bang?

Terkait rumah sakit, mau tidak mau, sejak awal saya sudah terlibat termasuk pembahasan dengan Gubernur Jambi.

Secara aset, UIN Jambi masih banyak dan memadai termasuk rektorat lama.

InsyaAllah, kita yakin di tahun 2024 ini akan terlahir 13 guru besar di UIN.

Di mana sekarang ada 18 guru besar, dan ditargetkan per tahun selama menjadi rektor itu bertambah 60 guru besar.

Selain itu, juga terkait akreditasi, karena itu yang diinginkan masyarakat. Untuk itu kita akan menggenjot 50 persen akreditasi kita harus lulus semua setiap prodi.

Terkait anggaran, tentu akan dilakukan pengelolaan ulang lagi.

Selama ini untuk anggaran di UIN 80 persen terpusat di rektorat, 15 dibagi ke fakultas-fakultas.

Saat akreditasi prodi rata-rata apa, Bang?

Halaman
1234

Berita Terkini