TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Debat calon presiden menjelang Pilpres 2024 segera digelar.
Siapa saja tokoh yang bakal berperan di balik persiapan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto?
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan kembali menggelar debat calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada Minggu, 7 Januari 2024, mendatang.
Debat kedua bagi tiga capres di Istora Senayan, kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, bertema "Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik".
Ketiga peserta debat, yakni capres nomor urut 1 Anies Baswedan, nomor urut 2 Prabowo Subianto dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
"Jadi untuk debat ketiga itu akan dilaksanakan pada 7 Januari 2024 bertempat di Istora, tempatnya di Istora Senayan," kata August Mellaz, Anggota KPU RI, Rabu (3/1).
Mellaz menegaskan tidak ada yang berbeda dalam debat ketiga kali ini, kecuali lokasi tempat. Seperti diketahui, dua lokasi debat sebelumnya pun berbeda.
Debat perdana berlangsung di halaman kantor KPU RI dan debat kedua digelar di Jakarta Convention Center (JCC).
Duras debat pun tetap sama, yakni 150 menit, yang dibagi menjadi 120 menit on air dan 30 menit jeda iklan.
Debat tetap enam segmen seperti dua debat sebelumnya.
Mulai hari ini, KPU sudah melakukan persiapan di Istora Senayan untuk kesiapan debat mendatang.
KPU RI juga telah menetapkan 11 nama panelis dalam debat bagi ketiga peserta Pilpres 2024.
"Kemudian yang dapat kami update lagi itu, kami sudah mendapatkan konfirmasi dan kesediaan dari 11 orang debat ke-3 nanti," ujar Mellaz.
Berikut deretan 11 nama panelis debat ketiga yang sudah ditunjuk secara resmi oleh KPU RI:
Prof Angel Damayanti, Ph.D (Guru Besar Bidang Keamanan Internasional Fisipol Universitas Kristen Indonesia), Curie Maharani Savitri, PhD (Dosen Hubungan Internasional, ahli kajian industri pertahanan dan alih teknologi Universitas Binus), Prof Evi Fitriani, PhD, (Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia) dan Prof Hikmahanto Juwana, SH, LLM, PhD (Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia dan Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani).