Sejarah Letusan Gunung Lewotobi 'Gunung Berapi Kembar' di Flores Timur NTT

Editor: Suci Rahayu PK
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Lewotobi Laki Laki dan Gunung Lewotobi Perempuan di Wulanggitang Flores Timur tampak dari kejauhan.

TRIBUNJAMBI.COM - Sabtu (23/12/2023) sekira pukul 07.13 Wita, Gunung Lewotobi laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT mengalami erupsi.

Mengenal sejarah gunung kembar di Flores Timur.

Gunung Lewotobi adalah gunung berapi kembar yang terletak di bagian tenggara Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tepatnya di Kecamatan Ilebura, Kabupaten Flores Timur.

Gunung Lewotobi laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) erupsi, sabtu (23/12/2023) sekira pukul 07.13 Wita. (X @infomitigasi)

Gunung Lewotobi terdiri dari Gunung Lewotobi laki-laki dan GunungLewotobi Perempuan dan merupakan gunung kembar.

Gunung ini dikenal sebagai pasangan ‘suami dan istri.’

Sang ‘suami’ disebut dengan nama Gunung Lewotobi Laki-laki, dan sang ‘istri’ disebut dengan nama Gunung Lewotobi Perempuan.

Keduanya hanya dipisahkan jarak sejauh dua kilometer.

Kawah di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki berdiameter 400 meter, sedangkan kawah di puncak Gunung Lewotobi Perempuan berdiameter 700 meter.

Dikutip dari laman volcano.si.edu, Gunung Lewotobi Laki-laki yang ketinggiannya sekitar 1548 mdpl tercatat beberapa kali aktif pada abad 19 dan 20 sedangkan Gunung Lewotobi Perempuan yang ketinggiannya mencapai 1703 mdpl hanya pernah meletus dua kali sepanjang sejarah.

Baca juga: Gunung Lewotobi di Flores Timur NTT Meletus, Abu Vulkanik Mengarah ke Wilayah Timur

Baca juga: Pekan Depan Firli Bahuri Diperiksa Polisi dan Putusan Sidang Etik oleh Dewas KPK

Berikut sejarah letusan Gunung Lewotobi yang dikutip volcanolive.com yang dirangkum Jhon Seach, ilmuwan dan ahli volcanologi.

Pada tahun 1932, Gunung Lewotobi mengalami letusan gas, pada tahun berikutnya yakni tahun 1933 tepatnya tanggal 17 Desember 1933, terjadi letusan abu, tepat setelah 6 tahun terjadinya letusan kedua yakni 17 Desember 1939, Gunung Lewotobi kembali meletus.

52 tahun kemudian tepatnya bulan Mei dan Juni 1991, terjadi letusan di puncak kawah Gunung Lewotobi.

8 tahun kemudian tepatnya di tanggal 31 Mei 1999, terjadi gemuruh dan keluar abu dari perut Gunung Lewotobi.

4 bulan kemudian tepatnya tanggal 1 Juni 1999, terjadi letusan kuat dan lava pijar tersembur hingga radius 500 meter dan mengakibatkan kebakaran hutan hingga lebih dari 2,5 km.

Baca juga: Prediksi Skor Bologna vs Atalanta, Cek Head to Head dan Statistik Tim, Kick off 21.00 WIB

Sedangkan abu berterbangan hingga radius 8 km.

Halaman
12

Berita Terkini