“Kan banyak yang bilang kalau ujung-ujungnya damai, kenapa harus dilaporin, karena saya rasa memang penting, karena kalau tidak dilaporin pasti akan berulang dan tidak akan ada pelajaran dari situ,” sebut Rinoa.
Namun setelah melewati proses, Rinoa Aurora merasa sudah cukup memberikan pelajaran ke Leon Dozan.
“Dulu waktu saya SMA, saya berada di ruang lingkup kejaksaan, disitu saya terpilih menjadi duta adiyaksa, jadi secara mendasar belajar tu posko kejaksaan, saya pernah dengar statment dari Kejagung ‘ikutilah hati nurani dalam mengambil keputusan karena hati nurani tidak ada didalam buku’,” kata Rinoa Aurora.
Hingga akhirnya kalimat tersebut membuat ia terdoktrin untuk memaafkan Leon Dozan.
“Jadi meskipun kita pernah berlawanan hukum karena masalah ini, tapi tidak perlu kita untuk saling bermusuhan,” katanya.
Rinoa Aurora mengaku bahwa dalam surat perjanjian perdamaian sudah ada poin-poin yang membuat dirinya memaafkan Leon Dozan.
“Beliau kan tidak akan mengulangi perbuatannya dan yang pasti itu berkekuatan hukum, kalau itu terulang, saya rasa itu sudah cukup,” sebut Rinoa Aurora.
Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News