TRIBUNJAMBI.COM - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto bakal menerapkan hard power dalam menghadapi Kelompok Kriminal Senjata atau KKB Papua.
Seperti diketahui, aksi kebrutalan kelompok separatis itu menyebabkan beberapa prajurit TNI dan anggota Polri gugur.
Terbaru, dua prajurit dikabarkan meninggal dunia usai baku tembak di Kabupaten Nduga.
Sebelumnya empat orang prajurit TNI meninggal dunia di lokasi yang sama.
Ulah KKB Papua membuat Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto murka.
Jenderal Agus mengatakan, pihaknya bakal menggunakan pendekatan "hard power" atas serangan yang dilakukan KKB dalam seminggu terakhir.
“Hard power itu jalan terakhir, seperti yang sekarang mereka sudah menyerang kita, ya kita gunakan hard power,” kata Agus usai serah terima jabatan Kepala Staf TNI AD (KSAD) di Markas Besar TNI AD (Mabesad), Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2023).
Adapun istilah hard power merupakan pendekatan yang dilakukan TNI pada zaman kepemimpinan Jenderal Agus Subiyanto.
Baca juga: 2 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB Papua di Nduga, Sebelumnya 4 Anggota di Pos yang Sama
Baca juga: Kaesang Sebut Prabowo-Gibran Sudah Menang di Pilpres 2024: Saatnya Bantu PSI ke Senayan
Baca juga: Kabar Gempa Terkini Jumat 1 Desember 2023 Getarkan Maluku Barat Daya, Bermagnitudo 4.4
Hard power adalah melawan KKB dengan senjata.
Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa RNI kembali berduka cita atas gugurnya dua prajurit Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad).
“Saya selaku Panglima TNI berduka cita atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik kita, dan kewajibannya, hak-hak-nya, akan kita penuhi,” ujar Agus.
Dua prajurit Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad gugur setelah diserang TPNPB-OPM atau KKB di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Kamis (30/11/2023).
Kepala Penerangan Kostrad Kolonel (Inf) Hendhi Yustian mengatakan, kedua prajurit yang gugur itu sudah dievakuasi. “Masih menunggu jadwal penerbangan,” kata Hendhi, Kamis petang.
Data yang diterima Kompas.com, dua prajurit Pandawa Kostrad yang gugur itu adalah Pratu S dan Prada P.
Sebelumnya, empat prajurit Pandawa Kostrad juga gugur setelah kontak tembak dengan KKB di Distrik Paro, Nduga, Sabtu (25/11/2023).
2 Prajurit Gugur di Nduga
Dua prajurit TNI kembali jadi korban kekejaman kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua di Kabupaten Nduga.
Baca juga: Baku Tembak Aparat Vs KKB Papua Pecah di Nduga, Jubir TPNPB-OPM Klaim Tewaskan 4 Prajurit
Prajurit tersebut dari Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad).
Keduanya gugur setelah diserang Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Kamis (30/11/2023).
Gugurnya kedua prajurit itu dibenarkan Kepala Penerangan Kostrad Kolonel (Inf) Hendhi Yustian.
“Betul (dua prajurit gugur),” ujar Kolonel (Inf) Hendhi Yustian melalui pesan tertulis kepada Kompas.com, Kamis petang.
Kolonel Hendhi mengatakan, dua prajurit yang gugur itu menempati pos yang sama seperti empat prajurit lain yang gugur diserang KKB pada Sabtu (25/11/2023).
Dia menyebutkan bahwa dua prajurit yang gugur tersebut juga sudah dievakuasi.
“Masih menunggu jadwal penerbangan,” kata Hendhi.
Data yang diterima Kompas.com, dua prajurit Pandawa Kostrad yang gugur itu adalah Pratu S dan Prada P.
Sebelumnya, empat prajurit Pandawa Kostrad gugur setelah kontak tembak dengan KKB di Distrik Paro, Nduga, Sabtu (25/11/2023).
Baca juga: Jadwal Debat Anies-Muhaimin Vs Prabowo-Gibran Vs Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membenarkan gugurnya empat prajurit Pandawa tersebut.
Dia turut menyampaikan dukacita atas gugurnya keempat prajurit.
“Ya, kita semua turut berdukacita ya,” kata Agus usai acara “Gakkumdu Mengawal Pemilu 2024 yang Demokratis dan Bermartabat” di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).
Agus mengemukakan, keempat prajurit itu diserang karena operasi pengejaran terhadap TPNPB-OPM.
“Itu pengejaran kemarin yang OPM membunuh masyarakat yang ada di Paro itu,” kata Agus.
4 Prajurit TNI yang Gugur Ditembak KKB di Nduga Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebutkan, empat prajurit yang gugur ditembak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, mendapat kenaikan pangkat luar biasa (KPLB).
“Nanti kita KPLB-kan,” tutur Agus usai acara ‘Gakkumdu Mengawal Pemilu 2024 yang Demokratis dan Bermartabat’ di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).
Keempat prajurit yang gugur itu dari Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad). Mereka adalah Praka YL, Praka DB, Pratu MF, dan Prada D.
Seluruhnya telah dievakuasi dan akan dimakamkan di kampung halaman masing-masing.
“(Ada yang) Jawa Barat, Jawa Tengah, dan kita berikan santunan sesuai hak-hak mereka,” ujar Agus.
Keempat prajurit itu gugur setelah kontak tembak dengan KKB di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu (25/11/2023).
Panglima Agus turut menyampaikan duka cita atas gugurnya keempat prajurit.
“Ya kita semua turut berduka cita ya,” kata Agus.
Agus mengemukakan, keempat prajurit itu diserang saat operasi pengejaran terhadap TPNPB-OPM.
“Itu pengejaran kemarin yang OPM membunuh masyarakat yang ada di Paro itu,” ujar Agus.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Live Score PSMS Medan vs Semen Padang FC, Sandeni Sidabutar Masuk Starting XI
Baca juga: Luna Maya Tak Punya Resolusi di Tahun 2024 Mendatang: Umur Segini Udah Capek!
Baca juga: Sule Ungkap Pesona Kecantikan Santyka Bikin Hatinya Luluh: Sempat Ditolak Tapi Kejar Terus
Baca juga: LINK PSMS Medan vs Semen Padang FC: Duel Papan Atas Liga 2 Live Hari Ini - 15.30 WIB
Artikel ini diolah dari Tribun-Papua.com