“Berdadarkan kajian melalui vitalitas bahasa sendiri untuk bahasa melayu masih kategori aman. Dilihat dari tingkat daya hidup masih aman dari 10 faktor vitalitas bahasa yang digunakan,” sebut Kelompok kepakaran layanan profesional perlindungan dan pemodernan, Fitria, kemarin.
Dakam tingkatan kajian vitalitas bahasa (Dalam perlindungan Bahasa Daerah) kata Fitria, ada beberapa tingkatan.
Sedikitnya ada enam tingkatan. Yakni aman, rentan, mengalami kemunduran, terancam punah, kritis dan punah.
Dalam kajian tersebut jika suatu bahasa sudah masuk kategori kritis atau terancam punah, tentu sudah cukup riskan.
Untuk menyelamatkan bahasa tersebut agar dapat kembali diangkat atau dilestarikan kata Fitria, ada beberapa faktor kendala.
“Nah, untuk saat ini kondisi bahasa melayu Jambi sendiri berada di posisi aman. Dalam artian masih mudah untuk melakukam kajian. Baik itu sumbernya (responden) data dan lain sebagainya,” jelasnya.
“Dimana untuk responden itu minimal harus 100 orang,” tuturnya.
Baca juga: Dari 6 Kajian Vitalitas Bahasa, Bahasa Melayu Jambi Masih Masuk Kategori Aman
Baca juga: Waspadai Cuaca Ekstrem di Wilayah Tebo, Bungo dan Sarolangun, yang Masuki Masa Pancaroba