Berita Tebo

Cerita Konflik Lahan di Muara Tabir dan Pertemuan Pj Bupati dengan PT APN di Riau

Penulis: Wira Dani Damanik
Editor: Rian Aidilfi Afriandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cerita Konflik Lahan di Muara Tabir dan Pertemuan Pj Bupati dengan PT APN di Riau

TRIBUNJAMBI.COM, MUARATEBO - Kehadiran PT Andika Permata Nusantara (APN) di Kecamatan Muara Tabir menimbulkan konflik lahan dengan masyarakat.

Kehadiran PT APN ini, ingin membangun kebun dan pabrik kelapa sawit di Kabupaten Tebo.

Di sisi lain, Kadisbun Kabupaten Tebo Errafiq Erfianli mengungkapkan dirinya pernah mendampingi Penjabat (Pj) Bupati Tebo H Aspan bertemu dengan PT APN di Riau.

"Pernah satu kali, ketika perusahaan ingin menyampaikan program," kata Errafiq usai RDP membahas konflik PT APN dengan masyarakat di DPRD Tebo, pada Senin (6/11).

Pertemuan itu berlangsung sekira satu jam yang dilangsungkan ditengah kunjungan Pj Bupati Tebo ke acara keluarga.

"Memenuhi undangan danrem, kebetulan cucung beliau," katanya.

Errafiq mengungkapkan pertemuan tersebut berlangsung pada tahun ini, ia tak mengungkapkan secara spesifik terjadi di bulan berapa.

"Lupa saya, iya (tahun ini)," ujarnya.

Pada pertemuan tersebut, perusahaan mengungkapkan keseriusannya dalam berinvestasi di Kabupaten Tebo.

"Terakhir itu pembahasan adalah paparan. Jadi management, mereka serius akan membangun Tebo melalui dua program, pabrik dan kebun terintegrasi, dan salah satunya rencana pembangunan pupuk," ujarnya.

Dalam RDP yang dilangsungkan di DPRD Tebo, terungkap bahwa PT APN baru mengantongi Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR).

Proses mendapatkan persetujuan tersebut berlangsung kilat, surat usulan dari perusahaan baru dimasukkan pada 18 Mei 2022, kemudian surat tersebut langsung disposisi oleh Bupati Tebo Sukandar sehari sebelum ia lengser.

Kemudian esok harinya langsung mendapat persetujuan dari DPMPTSP Tebo bertepatan hari berakhirnya jabatan Sukandar sebagai Bupati Tebo.

Kehadiran PT APN tersebut kemudian menimbulkan konflik lahan dengan masyarakat di Kecamatan Muara Tabir.

Konflik bermula ketika Rejhi Praguna, mantan karyawan PT APN melaporkan masyarakat Muara Tabir dengan dugaan pemalsuan surat dan penyerobotan lahan.

Halaman
12

Berita Terkini