TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pengamat Politik Universitas Jambi, Dori Effendi menilai dari banyaknya metode sosialisasi yang dilakukan oleh bakal calon anggota legislatif (Bacaleg), yang paling efektif adalah bertemu secara langsung dengan masyarakat.
"Metode itu hanyak, tapi metode yang laing efektif itu mereka harus datang ke masyarakat, konstituen dan juga para pemilih, menyampaikan agenda mereka, niat mereka dan meyakinkan masyarakat," ujarnya, Minggu (8/10/2023).
Namun tentu keefektifan metode tersebut juga tergantung dari karakter dari bacaleg tersebut, apakah mampu bersosialisasi dengan baik, dengan tutur kata dan sikap bauk dan bisa diterima oleh masyarakat.
Kemudian juga, ia menambahkan, dalam metode sosialisasi yang dilakukan ini, berbeda effort (kerja keras) antara bacaleg petahan dengan bacaleg baru.
Menurutnya bacaleg petahana memiliki keuntungan tersendiri dalam proses sosialisasi ini.
"Kalau caleg petahan, kalau DPR RI ada yang namanya Jasmas atau Jaringan aspirasi masyarakat, Jasmas itu adalah aspirasi yang mereka bawa ke masyarakat di daerah sehingga bantuan itu dibawa ke konstituen itu," jelasnya.
Begitu juga dengan DPRD Kabupaten/kota atau Provinsi yang juga memiliki program Pokir atau pokok pikiran.
"Itulah keuntungan dari caleg incumbet atau petahana, sehingga mereka merawat basisnya itu selama lima tahun sebelum pemilihan, selama duduk," tambahnya.
Karena para bacaleg petahana memiliki strong voter (pemilih tetap/kuat) yang baik.
"Bacaleg petahana punya popularitas, jadi effortnya tidak sebesar caleg baru, sudah terkenal, sudah pernah terpilih dan harus bisa jaga basis massanya," ucapnya.
Sehingga para bacaleg baru harus memiliki program yang baik untuk masyarakat dan bisa dianggap sebagai keterwakilan masyarakat.
Baca juga: Menurut Pengamat Ini Metode Sosialisasi Paling Efektif yang Sering Dilakukan Caleg
Baca juga: Baliho Bacaleg Banyak Terpampang di Jalanan Kota Jambi
Baca juga: Marak Alat Peraga Kampanye Bacaleg di Sepanjang Jalan Menuju Muara Sabak, Ini Kata Bawaslu