KPK Geledah Rumdis Syahrul Yasin Limpo

Reaksi Surya Paloh Soal KPK Temukan 12 Senpi Hingga Uang Miliaran di Rumdis Menteri Pertanian

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KPK temukan setidaknya 12 senjata api (senpi) hingga uang senilai miliaran rupiah saat penggeledahan di rumah dinas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

TRIBUNJAMBI.COM- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) temukan setidaknya 12 senjata api (senpi) hingga uang senilai miliaran rupiah saat penggeledahan di rumah dinas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

Lalu bagaimana reaksi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh terkait penemuan itu dan soal kabar Mentan itu jadi tersangka?

Seperti diketahui bahwa Mentan tersebut merupakan kader Nasdem.

Sebelumnya, kabar tentang penemuan senjata api dikonfirmasi oleh Polda Metro Jaya.

Polda Metro Jaya membenarkan menerima titipan 12 senjata api (senpi) dari KPK hasil penggeledahan di rumah dinas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

"Benar kita telah menerima titipan 12 pucuk senpi ya yang ditemukan oleh KPK," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Jumat (29/9/2023)

"Dari Dirintel bilang katanya seperti itu benar sudah diterima itu namanya sifatnya titipan," tambah Trunoyudo.

Baca juga: Kata Mahfud MD Soal Temuan 12 Pucuk Senpi di Rumdis Menteri Pertanian Yasin Limpo Saat Digeledah KPK

Baca juga: 12 Puncuk Senpi di Rumah Dinas Syahrul, Mahfud MD: Diselidiki, Hukum Tidak Boleh Tumpul ke Atas

Baca juga: Siapa Wakil Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Begini Kata Megawati Soekarnoputri

Lalu bagaimana tanggapan Surya Paloh?

Saat ditemui di NasDem Tower, Surya Paloh terlihat hanya tersenyum ketika ditanyakan soal proses hukum yang sedang bergulir terhadap kadernya itu.

Surya Paloh hanya menjanjikan akan menjawabnya nanti.

"Nanti, nanti ya," kata Surya Paloh.

Setelah mengeluarkan pernyataan itu, Suryq Paloh yang didampingi oleh Sekretaris Jenderal NasDem Hermawi Taslim langsung berlalu dan masuk ke dalam mobil berwarna hitam yang sudah menunggu di depan NasDem Tower.

Terlihat, Surya Paloh hanya memberikan gesture hormat beberapa kali ke awak media yang menunggu.

Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni menyatakan, kabar SYL bakal ditetapkan jadi tersangka belum secara resmi dikeluarkan atau disampaikan oleh KPK.

Melainkan, baru kabar yang beredar di publik.

"Belum resmi disampaikan KPK (sebagai tersangka)," kata Sahroni.

Dengan begitu, Sahroni enggan berspekulasi lebih jauh terkait dengan proses hukum Mentan SYL ini.

Baca juga: Apa Alasan KPK Belum Umumkan Tersangka Korupsi di Kementan?

Dirinya menyebut, saat ini NasDem masih dalam posisi menunggu pernyataan resmi dari KPK.

"Benar sekali (kami menunggu keterangan resminya)," tukas dia.

Trunoyudo menjelaskan saat ini Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya tengah berkoordinasi dengan Baintelkam Polri soal senpi tersebut.

"Sejauh ini masih didalami melalui Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya dan akan berkoordinasi dengan Baintelkam Polri," jelasnya.

Diketahui, penggeledahan yang dilakukan oleh KPK di rumah dinas Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) di kawasan Jakarta Selatan.

Dalam pengeledahan tersebut KPK berhasil menemukan uang sejumlah puluhan miliar rupiah.

Selain uang puluhan miliar, KPK juga berhasil menemukan senjata api (senpi).

Terkait ditemukannya sejumlah senpi itu, Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

Hal itu agar pihak kepolisian menindak lanjuti soal penemuan senpi di rumah dinas Mentan.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian daerah, tentunya terkait dengan temuan dalam proses geledah dimaksud," kata Ali di gedung Merah Putih KPK, Jakarta.

Baca juga: Pagi Ini Senin 2 Oktober 2023 Gempa Kembali Guncang Tolitoli Sulawesi Tengah, Berikut Info BMKG

Senpi yang ditemukan di rumah dinas Mentan SYL sebanyak 12 buah.

Selain itu sejumlah uang dalam bentuk mata uang asing juga ditemukan penyidik saat penggeledahan di rumah dinas Mentan SYL.

Ali menambahkan uang yang ditemukan di rumah dinas Mentan berjumlah puluhan miliar rupiah.

"Dari informasi yang kami peroleh, ditemukan antara lain sejumlah uang rupiah dan dalam bentuk mata uang asing," kata Ali.

"Puluhan miliar yang ditemukan dalam penggeledahan dimaksud," imbuhnya.

Penggeledahan di rumah dinas SYL dilakukan pada Kamis (28/9/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.

Penggeledahan dilakukan hingga keesokan harinya oleh tim penyidik KPK. Kemudian usai menggeledah rumah dinas SYL, penyidik KPK melanjutkan penggeledahan di gedung A kantor Kementan. Penggeledahan dilakukan di ruang dinas Mentan dan Sekjen Kementan.

"Terkait geledah di Kementerian Pertanian, sampai siang ini masih berlangsung di ruang Menteri dan Sekjen Kementerian Pertanian," ujar Ali.

Ali Fikri juga menjelaskan kasus yang sedang ditangani ini masih tahap awal.

"Berkaitan dengan dugaan korupsi dalam konstruksi bahasa hukumnya dengan maksud menguntungkan diri sendiri dan orang lain dengan cara melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaan memaksa seseorang memberikan sesuatu," terang dia.

Ali menyatakan, adapun lokasi kejadian berada di Kantor Kementerian Pertanian. "Pasalnya UU tindak pidana korupsi pasal 12E," tuturnya.

Selain rumah dinas, tim penyidik KPK juga tengah melakukan pengeledahan di gedung A kantor Kementan Jakarta. Pihaknya belum merinci detail kasus dugaan korupsi tersebut.

"Karena saat ini perkaranya sedang berjalan, baru kemarin dilakukan proses penggeledahan dan siang ini dilanjutkan dengan proses penggeledahan di gedung kantor Kementan jadi masih di awal sehingga kami belum bisa sampaikan apa yang menjadi materi dari prosesnya," terang dia.

Saat ini semua alat bukti telah dibawa ke gedung Merah Putih KPK seperti sejumlah uang cash dalam bentuk rupiah dan asing serta dokumen catatan keuangan.

Kantor Kementan Dijaga Ketat

Polisi bersenjata lengkap tampak masih berjaga di kantor Menteri Syahrul Yasin Limpo di Gedung A Kementerian Pertanian, Jalan RM Harsono, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, terdapat dua anggota kepolisian berseragam lengkap beserta senjata terlihat berjaga di area lobi Gedung A Kementan sekira pukul 16.35 WIB.

Seperti diketahui penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini tengah melakukan penggeledahan di kantor Syahrul Yasin Limpo usai sebelumnya melakukan hal yang sama di Rumah Dinas Mentan tersebut.

Dalam penggeledahan ini KPK juga dikabarkan menyegel salah satu ruangan yang berada di lantai 6 Gedung A Kementan. Adapun hal itu sebelumnya diketahui berdasarkan kesaksian salah satu karyawan Kementan pada saat penyidik KPK melakukan penggeledahan.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan bahwa kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) sudah naik ke tahap penyidikan. Hal itu turut dipastikan dengan telah dilakukannya giat geledah terkait perkara dimaksud.

"Sudah tahap penyidikan, dan sudah ada sprindik dan sprin (surat perintah, red) geledah dan sita," ujar Wakil Ketua KPK Johanis Tanak. Kendati demikian, Johanis Tanak masih belum bisa mengungkapkan siapa saja yang dijerat sebagai tersangka dalam kasus ini.


Kata Mahfud MD

Menkopolhukam Mahfud MD merespon penemuan 12 pucuk senjata api (Senpi) dari rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Penggeledahan itu dilakukan KPK di kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, pada Kamis (28/9/2023).

Selain uang tunai dalam bentuk rupiah dan dolar, Lembaga Antirasuah itu menemukan Senpi yang berjumlah 12 pucuk.

Terkait itu, Menkopolhukam Mahfud MD pun angkat bicara.

Dia mendorong aparat penegak hukum untuk menyelidiki temuan 12 Senpi yang disita KPK itu.

"Iya, harus diselidiki, kalau itu senjata benar dan tanpa izin tanpa hak pengguna, ya harus diproses hukum lagi," ucap Mahfud MD usai mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu (1/10/2023).

Saat ditanya, apakah wajar ada senjata api di rumah dinas seorang menteri, Mahfud MD menyebut dirinya yang juga tinggal di rumah dinas tak pernah menyimpan senjata api.

"Rumah saya juga rumah dinas. Saya sudah lima kali rumah dinas, enggak ada senjata-senjata," ujar Mahfud, dilansir dari Kompas.com.

Sebelumnya, pada Kamis (28/9/2023) sore hingga Jumat (29/9/2023) siang, KPK melakukan operasi penggeledahan di rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Usai melakukan penggeledahan selama 20 jam tersebut, KPK mengamankan 12 pucuk senjata api, uang tunai bernilai puluhan miliar, dan beberapa dokumen.

Kabid Humas Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan temuan KPK tersebut.

Kombes Trunoyudo juga menegaskan, KPK telah berkoordinasi dengan Direktorat Intelijen Keamanan (Intelkam) Polda Metro Jaya untuk mengamankan senjata api tersebut.

"Benar ya, KPK sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya, dalam hal ini menerima titipan berupa temuan hasil penggeledahan oleh KPK, yang kemudian diterima melalui Direktorat Intelkam, tentunya nanti kami akan melakukan koordinasi dengan Intelkam Polri," jelasnya, dilansir dari cuplikan Kompas Siang, Kompas TV, Sabtu (30/9/2023).

"Jumlahnya secara kuantitas ada 12 pucuk," imbuhnya.

Sebelumnya, KPK menggeledah rumah dinas Mentan Syahrul dalam rangka mengumpulkan alat bukti terkait dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian.

KPK menyatakan bahwa penanganan kasus dugaan korupsi ini telah memasuki tahap penyidikan, artinya sudah ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

Meski begitu, KPK masih belum mengungkapkan nama tersangka terduga pelaku korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian tersebut.

Sementara itu, juru bicara KPK Ali Fikri menerangkan, lembaga antirasuah itu akan mengumumkan identitas serta rincian dugaan kasus korupsi ini pada saat dilakukan penahanan.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Sinopsis Crank 2 High Voltage, Tayang 2 Oktober 2023 di Bioskop Trans TV

Baca juga: Megawati Tegaskan Ganjar Pranowo Tetap Calon Presiden, Bingung Ada Wacana Duet Ganjar-Prabowo

Baca juga: Banjir Diamond dan Skin, Kode Redeem Free Fire FF Hari Ini Senin 2 Oktober 2023

Baca juga: Pagi Ini Senin 2 Oktober 2023 Gempa Kembali Guncang Tolitoli Sulawesi Tengah, Berikut Info BMKG

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Berita Terkini