Tetangga Pernah Lihat Lebam di Dada Mega Suryani Dewi, KDRT Berulang hingga Tewas di Tangan Suami

Editor: Suci Rahayu PK
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolsek Cikarang Barat, AKP Rusnawati menjelaskan kronologi kejadian pembunuhan ibu muda Mega Suryani Dewi (24) oleh suami sendiri Nando Kusuma Wardana (25), di rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

TRIBUNJAMBI.COM - Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami Mega Suryani Dewi (24), istri yang dibunuh suaminya, Nando (25), rupanya kerap didengar tetangga.

Tetangga yang juga pemilik kontrakan tempat keduanya tinggal, yakni Dewi (41) mengatakan jika Mega pernah melaporkan kasus KDRT yang dilakukan Nando pada agustus 2023.

Dikatakan Dewi, pada 7 Agustus Mega menangis dan minta tolong.

"7 Agustus saat terjadi KDRT, dia (korban) nangisnya pelan-pelan. Nangisnya lama, nah di situ dia minta tolong, makanya tetangga dengar," tutur Dewi

Saat dewi mengecek ke kontrakan didapati pintu terkunci dan Mega menangis di dalamnya.

"Mega menangis, ternyata dikunciin dari luar. Saya buka pakai kunci duplikat," imbuhnya.

Baca juga: Cerita Tetangga Suami Bunuh Istri di Depan Anaknya: Korban KDRT, Sangat Menderita, Lebam di Dada

Baca juga: 19,5 Ha Lahan Terbakar, 2023 Kasus Karhutla di Tanjabtimur Meningkat

Setelah pintu terbuka, Mega sudah tak bedaya. Dewi berusaha menenangkan Mega.

Di bagian dada Mega, Dewi melihat adanya luka lebam yang diduga tindakan KDRT dari Nando.

"Saya sarankan ke rumah sakit karena ada memar (lebam) di bagian dada," kata Dewi.

Namun saat itu, Mega hanya meminta untuk dicarikan ponselnya saja,

"Terus dia bilang, 'Iya, Bu, tolong saya, Bu, tolong carikan HP saya, Bu', karena mungkin dibawa suaminya atau disimpan," papar Dewi.

Dia menyarankan korban untuk lapor ke polisi.

"Namanya saya pemiliknya, saya yang bertanggung jawab kalau ada apa-apa," ujar dia.

Dewi menuturkan, saat itu dia juga sudah "mengusir secara halus" Nando dan Mega untuk pindah dari kontrakannya.

Sebab, Dewi khawatir apabila terjadi kekerasan lagi, posisi korban sendiri dan tidak ada yang menolong atau melerai keributan.

Halaman
12

Berita Terkini