TRIBUNJAMBI.COM - Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami Mega Suryani Dewi (24), istri yang dibunuh suaminya, Nando (25), rupanya kerap didengar tetangga.
Tetangga yang juga pemilik kontrakan tempat keduanya tinggal, yakni Dewi (41) mengatakan jika Mega pernah melaporkan kasus KDRT yang dilakukan Nando pada agustus 2023.
Dikatakan Dewi, pada 7 Agustus Mega menangis dan minta tolong.
"7 Agustus saat terjadi KDRT, dia (korban) nangisnya pelan-pelan. Nangisnya lama, nah di situ dia minta tolong, makanya tetangga dengar," tutur Dewi
Saat dewi mengecek ke kontrakan didapati pintu terkunci dan Mega menangis di dalamnya.
"Mega menangis, ternyata dikunciin dari luar. Saya buka pakai kunci duplikat," imbuhnya.
Baca juga: Cerita Tetangga Suami Bunuh Istri di Depan Anaknya: Korban KDRT, Sangat Menderita, Lebam di Dada
Baca juga: 19,5 Ha Lahan Terbakar, 2023 Kasus Karhutla di Tanjabtimur Meningkat
Setelah pintu terbuka, Mega sudah tak bedaya. Dewi berusaha menenangkan Mega.
Di bagian dada Mega, Dewi melihat adanya luka lebam yang diduga tindakan KDRT dari Nando.
"Saya sarankan ke rumah sakit karena ada memar (lebam) di bagian dada," kata Dewi.
Namun saat itu, Mega hanya meminta untuk dicarikan ponselnya saja,
"Terus dia bilang, 'Iya, Bu, tolong saya, Bu, tolong carikan HP saya, Bu', karena mungkin dibawa suaminya atau disimpan," papar Dewi.
Dia menyarankan korban untuk lapor ke polisi.
"Namanya saya pemiliknya, saya yang bertanggung jawab kalau ada apa-apa," ujar dia.
Dewi menuturkan, saat itu dia juga sudah "mengusir secara halus" Nando dan Mega untuk pindah dari kontrakannya.
Sebab, Dewi khawatir apabila terjadi kekerasan lagi, posisi korban sendiri dan tidak ada yang menolong atau melerai keributan.