TRIBUNJAMBI.COM – Xinjiang adalah sebuah wilayah yang terdapat di negara China. Sebelum dikuasai China 70 tahun yang lalu, wilayah ini bernama Tukistan Timur.
Dulu di wilayah perbatasan China ini terdapat 21 juta muslim tinggal, banyak terdapat masjid megah berdiri disini.
Menurut Joe Hattab seorang youtuber asal Arab Suadi melalui chanel youtubenya mengatakan, bahwa pada tahun 2016 masih terlihat ratusan warga di Xinjiang swlat berjamaah di masjid-masjid.
Namun saat dirinya mendatanggi tempat tersebut pada 2019, hal itu tidak terlihat lagi.
Masjid yang terdapat disana terlihat telah ditutup, ada juga yang dijadikan kawasan pasar.
Bahkan di masjid yang terdapat disana telah dipasangi tulisan dilarang adzan.
“Pertanyaannya kemana pergi para jamaah,” kata Joe Hattab.
Baca juga: Kaki Unik Suku Vadoma, Disebut dari Planet Liitolafisi
Baca juga: Kumpulan Tradisi Unik dan Ekstrim dari Seluruh Dunia, Ada Tradisi Bertemu di Tempat Sauna
Joe menyebutkan, informasi yang ia dapatkan berdasarkan tayangan setelit, diwilayah tersebut terdapat bangunan berupa barak.
Barak-barak tersebut diduga sebagai tempat pengasingan, lebih 1 juta umat muslim Uighur ditahan di barak tersebut.
“Yang pasti aku ketahui disana sungguh ada barak, 100 persen. Tapi semua orang takut untuk membicarakannya,” tegas Joe Hattab.
Joe melanjutkan, situasi terkini diwilayah yang melarang salat, puasa dan menumbuhkan jenggot, mewajibkan umat islam menikahi cina, memakan babi dan minum alkohol
“Artinya kalian harus meninggalkan agama dan mengubah keturunan kalian,” ujarnya.
Kata Joe di Kota tersebut banyak terdapat petugas keamanan, disetiap sudut jalan terdapat petugas kepolisian berjaga-jaga.
Ia meneyebut kota tersebut merupakan kota dengan jumlah polisi terbanyak di dunia.
Di Xinjiang juga banyak terdapat kota besar yang di jaga ketat oleh aparat keamanan.
Saat mengunjungi salah satua kota di Xinjiang kata Joe, ada banyak hal yang ditutupi oleh masyarakat disana.
Masyarakat terlihat selalu berhati-hati dan terlihat ketakutan saat berkomunikasi dengan orang lain.
“Karena siapa yang salat dan berpuasa akan hilang, tapi kemana mereka pergi,” ucap Joe bertanya.
“Sangat aneh seharusnya ak
u berada di wilayah muslim, dan yang lebih aneh terdapat sejumlah masjid tapi tidak ada adzan dan warga yang salat. Orang-orang hanya bermain disekitar masjid. Apa yang sedang terjadi,” ungkapnya saat berkunjung disalah satu kota di Xinjiang.
Diungkapkannya, di kota tersebut kegiatan umat islam dilarang, perlakuan terhadap warga musim sangat ketat.
Bahkan saat dirinya melewati empat buah masjid semuanya telah ditutup, tidak ada kegiatan keagamaan dilakukan seperti salat dan adzan.
“Kita dilarang merekam, mengambil foto masjid. Foto masjid dan video yang kita ambil dihapus oleh petugas keamanan disana,” ucapnya.
Joe mengagtakan, saat kalian datang ke Xinjiang kalian tidak akan lihat dengan jelas, tapi jika masuk lebih dalam untuk mencari tahu, maka mereka akan segera hentikan kalian.
“Kita tidak bisa mendekati warga setempat, tidak ada yang mau bicara dengan kita, mereka takut. Orang-orang ditahan tapi tidak ada yang tahu soal itu,” tutupnya.(*)
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Limbah Pabrik PTPN VI RImdu Cemari Sumur Warga, Uji Sampel Tunjukkan Air Asam dan Tak Layak Konsumsi
Baca juga: Viral Aksi Sejumlah Remaja Dance Bak Perempuan, LPA Kota Jambi Khawatir Merusak Moral Anak
Baca juga: Acara Budaya di Jambi Tampilkan Dance Pria Berpakaian Wanita, Backdrop Gambar Wali Kota Jambi