TRIBUNJAMBI.COM - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan menanggapi langkah Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang diam-diam menjadi Cawapres Anies Baswedan.
Ketua Umum PKB yang berpasangan dengan Bacapres Partai Nasdem itu telah melakukan deklarasi, Sabtu (2/9/2023) kemarin.
Sebagaimana diketahui sebelumnya bahwa Menaker di era SBY itu digadang-gadang menjadi Cawapres Prabowo Subianto.
Prabowo Subianto didukung Koalisi Indonesia Maju yang terdiri dari PAN, Partai Gerindra, PBB dan Partai Golkar.
Sebelumnya PKB masuk dalam Koalisi Indonesia Maju mendukung Ketum Partai Gerindra itu.
Langkah politik Cak Imin yang tiba-tiba berbelok arah menjadi Cawapres Anies Baswedan dikomentari Zulkifli Hasan.
Zulkifli Hasan atau Zulhas menyebut, langkah politik Cak Imin seperti berbelok tanpa lampu sein.
Baca juga: KPK Tindaklanjuti Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI di Kemenaker 2012 Silam, Seret Cak Imin?
Baca juga: Pasca Deklarasi Anies Baswedan dan Cak Imin, Prabowo Subianto Cerita Sering Dikhianati dan Dibohongi
Baca juga: Prabowo Subianto Tak Sedih Meski Cak Imin Berpaling ke Anies Baswedan di Pilpres 2024
Kendati demikian, Zulhas tidak mempermasalahkannya.
Justru, Zulhas mendukung langkah yang diambil Cak Imin menuju kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
"Iya nih, Cak Imin belok nggak pakai nge-sein, tapi nggak apa-apa mudah-mudahan sukses," kata Zulhas sebelum duet Capres Anies Baswedan dan Cawapres Cak Imin dideklarasikan, Sabtu (2/9/2023) pagi, dikutip dari Kompas Tv.
Adapun, deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai pasangan Capres dan Cawapres telah digelar di Hotel Yamato (Majapahit), Surabaya, pada Sabtu (2/9/2023).
Hotel bersejarah ini dipilih secara khusus sebagai penanda awal perjuangan Anies-Muhaimin untuk memenangkan Pilpres 2024.
Takdir Cak Imin Cawapres Anies Baswedan
Soal dirinya menjadi Cawapres, Cak Imin menyebut perjodohan dirinya dengan Capres Anies Baswedan adalah takdir.
Menurutnya, dua orang yang menjalin hubungan, belum tentu berjodoh.
Sama seperti hubungannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang juga maju sebagai Capres.
Baca juga: Update Oknum Paspampres Aniaya Warga Sipil, Polri Kini Dalami Dugaan Peredaran Obat Ilegal
"Ya kalau pacaran lama biasanya nggak jadi, itulah takdir, itulah kesempatan yang diberikan Tuhan agar perjodohan terjadi."
"(Sama) seperti biasanya mahasiswa di Skripsinya ditulis untuk sayangku, begitu kawin bukan sama dia," ungkap Cak Imin sesaat setelah deklarasinya di Surabaya, Sabtu (2/9/2023) dikutip dari Kompas Tv.
Prabowo Subianto Tak Sedih Ditinggal Cak Imin
Bacapres Prabowo Subianto mengaku tak sedih meski Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berpaling ke Anies Baswedan di Pilprees 2024.
seperti diketahui bahwa Ketua Umum PKB digadang-gadang menjadi penentu dan akan menjadi Cawapres Ketum Partai Gerindra.
Prabowo akan maju dengan Koalisi Indonesia Maju yang diusung Gerindra, PAN, PBB dan Partai Golkar.
Sebelum berpaling ke Anies Baswedan, PKB merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Maju.
Berpalingnya Cak Imin tersebut menurut Prabowo Subianto merupakan bagian dari demokrasi di Indonesia.
Baca juga: Respon Puan Maharani Soal Duet Anies-Cak Imin dan Peluang Demokrat Dukung Ganjar
Diketahui, PKB kini telah menerima tawaran Partai Nasdem untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).
Nantinya, Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bakal menjadi cawapres dari Anies.
Prabowo Subianto menuturkan bahwa dirinya tidak sedih setelah Cak Imin mendukung Anies sebagai capres.
Baginya, demokrasi merupakan hal yang biasa jika nantinya berpisah di tengah jalan.
"Pelipur lara? demokrasi itu nggak ada lara-laran, nggak ada lara-laran, demokrasi adalah suatu proses diskusi bertemu kadang-kadang berpisah ya, santai aja," kata Prabowo setelah deklarasi partai Gelora kepada Prabowo capres di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (2/9/2023).
Prabowo Subianto mengaku pihaknya kini hanya fokus untuk berbuat baik untuk masyarakat.
Dia pun meyakini masyarakat tidak bodoh dan bisa dibohongi.
"Kita berbuat yang baik untuk rakyat, rakyat yang menilai, rakyat menilai setiap perbuatan setiap ucapan dn rakyat tidak bodoh, rakyat tidak bisa dibohongi, semuanya kita serahkan kepada rakyat. Tidak ada pelipur pelipuran," tandasnya.
Adapun DPP PKB resmi menerima tawaran Partai NasDem untuk berkoalisi mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Sekjen PKB Hasanudin Wahid mengatakan PKB menerima tawaran tersebut dan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres.
Keputusan itu didapat dari hasil rapat pleno, elite PKB di Kantor DPW PKB Jatim, pada Jumat (1/9/2023).
"Lamaran partai NasDem kepada Ketua Umum kami Gus Muhaimin bersama-sama maju Pilpres 2024 dengan saudara Anies Baswedan. Jadi keputusannya adalah kami menerima baik tawaran partai Nasdem,” kata Hasanuddin.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Prediksi Skor Torino vs Genoa, Cek H2h dan Statistik Kedua Tim, Kick off 23.30 WIB
Baca juga: Sinopsis One Piece Episode 2, Pria Bertopi Jerami
Baca juga: Download Lagu MP3 DJ TikTok dan DJ Remix Jungle Dutch Super Bass, Convert di MP3 Juice atau YTMP
Baca juga: Thariq Halilintar Diisukan Berpacaran dengan Aaliyah Massaid, Kepergok Semobil usai Nonton Bareng
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com