Konteksnya mereka ini adalah anak-anak muda yang berprestasi di bidang masing masing, temanya itu untuk kan talkshow yang dipandu oleh Mas Helmi Yahya, jadi temanya itu tentang Pemimpin-pemimpin Muda.
Mbak Yenny Wahid adalah seorang perempuan yang punya komitmen besar dalam keberagaman, kemudian dia juga merupakan perwakilan perempuan Indonesia yang sangat Indonesia tapi juga pergaulannya luas, termasuk internasional.
Kita bayangkan, perempuan yang keren itu Mbak Yenny Wahid.
Nah, kemudian Budiman.
Mas Budiman ini sahabat kami sudah lama.
Jadi, bahkan dalam pernyataannya waktu ditanya di panggung, Mas Budiman bilang saya ini seperti ada di rumah sendiri.
Jadi beliau nyaman, teman-temannya banyak PSI, komunikasi kita lancar bahkan sewaktu master saya yang kemarin, kita kan punya proyek akhir projek saya tentang desa digital.
Nah, saya kontak-kontakannya sama Mas Budiman terus.
Jadi bukan karena mau ngejek PDIP ya (mengundang Gibran)?
Enggak dong, masa butiran debu mengejek partai pemenang pemilu, enggak mungkin lah.
Lalu, Mas Gibran.
Mas Gibran kan hari ini adalah pemimpin muda kepala daerah yang sukses dan saya baru-baru ini juga dari Solo, melihat bahwa Solo itu keren banget sekarang.
Di saat kita tuh masih ada tempat-tempat yang menyegel rumah ibadah, Mas Gibran berani membuka segel rumah ibadah.
Sekarang ini semua perayaan keagamaan dikasih tempat di depan balai kota.
Mau pawai Ogoh-ogoh, perayaan Natal, apa pun itu semua bebas dan indeks toleransi di Solo naik drastis itu kan.