Kejadian korban meninggal karena tenggelam di Danau Sipin bukan kali pertama terjadi.
Beberapa warga sekitar menuturkan kejadian itu pernah terjadi beberapa tahun lalu.
"Kalau tahun ini cuma yang kemarin itu bae. Kalau dua atau satu tahun lalu ado, anak SMP nyeberang danau pakai sampan, tenggelam. Sebelum itu juga ada orang tua di sini meninggal tercebur pas waktu nangkul (mencari ikan; red)," ujar Hasan, juru parkir setempat.
Hasan mengatakan kabar yang menyebut korban tragedi tenggelam di Danau Sipin adalah warga luar itu tidak benar.
Dia mengatakan beberapa tahun silam anak SMP dan orang tua saat mencari ikan juga tenggelam.
"Ada orang asli sini ado jugo orang luar (tenggelam di danau). Dak mesti orang luar bae dan tidak terlalu heboh seperti kemarin," ujarnya.
Kebetulan saja, meninggalnya pengemudi perahu wisata kemarin saat rombongan dan Wakil Wali Kota Jambi, Maulana, ada di sana.
Itu menjadi lebih heboh dan banyak dibicarakan.
Dia berujar, anak-anak lokal Danau Sipin kerap berenang.
Bahkan sudah menjadi rutinitas kala sore.
Bahkan, sesudah kejadian kemarin, anak-anak tetap berenang sore kemari.
"Boleh dikato tiap hari berenang di danau, alhamdulillah budak tu aman bae," ujarnya. (can)
Baca juga: Detik-detik Tragedi Danau Sipin, Pengemudi Ketek Tewas saat Bersihkan Baling-baling yang Tersangkut
Baca juga: Kisah Pengemudi Jalanan Baik Hati, Bantu Ambulans Jenazah Jambi-Sarolangun Meluncur Tanpa Lampu