Setelah Selamet turun dari ketek, ia tidak muncul kembali ke permukaan.
Ifan sempat menyenter di kamar mesin untuk mencari Selamet, namun tidak berhasil menemukannya.
Akhirnya, Selamet ditemukan berada di dek ketek yang jauh dari ketek yang kandas.
Upaya penyelamatan segera dilakukan oleh Polairud, BPBD dan warga sekitar.
Setelah sekira 10 menit pencarian, Selamet ditemukan dengan kondisi masih memiliki denyut nadi.
Tim segera mengangkut korban ke rumah sakit menggunakan ambulans.
Namun, denyut nadi Selamet sudah sangat lemah.
Dia dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Anak Pinkan Mambo yang Dilecehkan Ayah Tiri Minta Maaf ke Netizen: Aku Sudah Membohongi Kalian
Baca juga: Muzdalifah Ngaku Wajah Fadel Islami Mirip Agus Yudhoyono: Semoga Nasibnya Juga Sama
Polairud Turun
Anggota SAR Polairud Polda Jambi, Marigen, yang ikut dalam evakuasi korban, mengatakan saat itu tengah mengawasi kegiatan Festival Gong Sitimang di kawasan Danau Sipin.
Perahu yang dikemudikan Selamet tiba-tiba kandas karena baling-baling tersangkut lumpur dan sampah.
"Kami saat itu tengah mengawasi Festival Gong Sitimang. Saat itu perahu Pak Selamet ini kandas. Di ketek itu ada Pak Wawako dan anak-anak. Lalu, Pak Wawako dan penumpang lainnya dipindahkan," kata Marigen
Setelah Wawako Maulana dan semua penumpang dievakuasi, Selamet langsung terjun untuk membersihkan baling-baling perahu dari sampah yang tersangkut.
Marigen sempat melarang Selamet untuk turun dan bilang agar keteknya cukup ditarik saja.
"Sesudah evakuasi (wawako dan penumpang; red), saat kita mau narik (ketek Selamet), beberapa detik kemudian abang itu itu terjun. Saya bilang nggak usah, ditarik saja. Dia bilang 'ada sampah'," ujarnya.