TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI- Porsi realisasi belanja daerah yang tidak mencapai 100 persen, dimana belanja operasi sebesar 94,12 persen, belanja modal 92,97 persen dan belanja tidak terduga hanya 23,9 persen dari alokasi sebesar Rp 28,88 milyar.
Tidak tercapainya realisasi belanja secara optimal menimbulkan SILPA yang cukup besar.
Ini menjadi perhatian bagi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi.
Hal itu disampaikan langsung juru bicara Fraksi PAN DPRD Provinsi Jambi Ririn Novianty.
Ia mengatakan, fraksi PAN DPRD Provinsi Jambi meminta pemerintah Provinsi Jambi dapat meningkatkan kapasitas belanja daerah secara optimal, agar perencanaan dan realisasi program kerja tercapai sesuai dengan alokasi anggaran yang ditetapkan, sehingga SILPA tidak besar.
Fraksi PAN melihat, perlunya masa yang akan datang mengedepankan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan anggaran sudah semestinya diperketat, bersamaan dengan upaya memperbaiki struktur penganggaran agar lebih proporsional.
Untuk itu pilihan terhadap penggunaan instrumen anggaran berbasis kinerja menjadi mutlak untuk sepenuhnya dilaksanakan.
"Hal ini perlu mendapat perhatian kita bersama, SILPA diturunkan, dan serapan anggaran ditingkatkan," ungkapnya.
Baca juga: Pemprov Bersurat ke DPRD, Minta Sidang Paripurna Pengunduran Diri Bupati Kerinci Digelar Akhir Juli
Baca juga: Tahun Politik, DPRD Jambi Berpesan Apdesi Jalin Persatuan dan Kesatuan ke Semua Pihak
Baca juga: DPRD Provinsi Jambi Minta Gubernur Mengoptimalkan Sumber PAD