TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Lantaran kekurangan siswa saat Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB 2023, sejumlah sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Provinsi Jambi merger, Kamis (20/7).
Di Kota Jambi, pemerintah kota melakukan merger (penggabungan; red) empat sekolah dasar negeri (SDN) di Kota Jambi.
Kasi Kelembagaan dan Manajemen Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Jambi, Eko Saprianto, mengatakan empat SD tersebut akan dimerger tahun ajaran baru ini, karena kekurangan siswa.
"Empat sekolah tersebut, yaitu SDN 11 dan SDN 43 serta SDN 184 dan SDN 157," ujarnya.
Eko menjelaskan SDN 11 yang jumlah siswanya hanya 44 orang, akan digabungkan ke SDN 43. Kemudian, SDN 184 yang jumlah siswa 24 orang akan digabungkan ke SD 157.
"Prinsipnya, SD yang siswanya sedikit akan digabungkan ke SD yang siswanya banyak," tuturnya.
Menurut Eko, faktor utama sekolah tersebut sepi peminat lantaran ada banyak sekolah yang jaraknya berdekatan.
SDN 11 Kota Jambi sepi peminat karena didekatnya ada SDN 43, SDN 28, SDN 134.
"Jarak keempat sekolah ini bisa dikatakan sangat berdekatan, di mana SDN 134 berlokasi di depan kuburan Sukarejo, SDN 28 berlokasi di depan Trans Mart, SDN 43 di dekat gudang Bulog, sedangkan SDN 11 di dekat Taman PKK," paparnya.
Maka, SDN 11 dan SDN 43 digabungkan karena jaraknya tidak terlalu jauh, hanya sekira 5 menit jika menggunakan sepeda motor.
Sementara untuk SDN 184, sepi peminat karena selain ada beberapa sekolah di sekitarnya, lokasinya masuk cukup jauh dalam lorong.
Eko mengatakan untuk guru SD yang sekolahnya dilakukan merger, akan ikut digabungkan ke sekolah baru tersebut.
"Jadi gurunya akan menjadi tanggung jawab sekolah yang menerima merger," katanya.
Sedangkan aset sekolah yang ditinggalkan akan diserahkan ke bagian aset.
Kondisi di Tanjabtim