TRIBUNJAMBI.COM - Bukan hal baru lagi bagi seorang calon legislatif jika ingin maju di pemilihan legislatif harus mengeluarkan dana.
Seorang calon legislatif dari Jambi yang tak ingin disebutkan namanya mengungkapkan secara jelas dana tersebut dialokasikan secara umum, keperluannya ada lima pengeluaran.
Pertama, akomodasi ke daerah pemilihan. Kedua, biaya kampanye, meliputi alat peraga untuk melakukan sosialisasi.
Ketiga, bantuan sosial untuk mendapatkan perhatian masyarakat.
Keempat, pengumpulan massa atau konsolidasi. Kelima, saksi untuk mengawal perolehan suara.
Seorang calon legislatif yang mengeluarkan dana sekira Rp 700 juta mengatakan secara jelas peruntukan dana tersebut, terutama untuk bantuan sosial kepada masyarakat.
"Peruntukannya banyak. Ada uang operasional, ada bantuan permintaan masyarakat, bantuan kegiatan pemuda-pemuda, contoh alat-alat yang dibutuhkan kelompok yasinan, kayak amplifier, sound system," katanya.
Menurutnya, ada juga uang yang dialokasikan untuk rapat konsolidasi, pembiayaan pengambilanan data, sosialisasi dan kampanye, baik itu pencitraan dan juga logistik lain-lain.
Secara jelas, ia menyiapkan dana untuk pengkondisian masyarakat, atau dalam bahasa lain memberikan serangan fajar kepada masyarakat. "Tentu nanti uang perkondisian masyarakat," ujarnya.
Tak tanggung-tanggung, biaya pengkondisian masyarakat ini persentasenya lebih besar dibanding dengan biaya kampanye dan lainnya.
"Pengkondisian banyak kalau 2019 kemarin 60 persen, kalau sosialiasi kemarin 40 persen (dari total Rp 700 juta lebih)," ucapnya.
Menurutnya, dalam dunia politik, terutama saat maju sebagai anggota dewan, uang itu sangat diperlukan untuk memperbesar peluang keberhasilan.
"Dalam politik uang diperluakan untuk eksistensi politik," singkatnya.
Sementara itu, calon legislatif yang berhasil duduk di DPRD Kota dengan mengeluarkan dana Rp350 juta mengatakan, setiap calon legislatif tentu sudah merencanakan dari awal kebutuhan-kebutuhan mendasar untuk sosialisasi dengan membeli bahan-bahan kontak atau alat peraga.
Kemudian juga mengadakan kegiatan dengan masyarakat, melakukan konsolidasi tim, turun ke lapangan, juga untuk saksi yang tentu semua itu butuh biaya.