KKB Papua

Update Pembebasan Pilot Susi Air, Kapolda Papua Ingatkan Berhati-hati Saat Bertindak, Jangan Fatal

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda Papua beri penjelasan terkait perkembangan upaya pembebasan pilot susi air.

TRIBUNJAMBI.COM - Upaya pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Mehrtens dari penyanderaan KKB Papua hingga kini masih terus dilakukan.

Sebagaimana dikahui bahwa Kapten Philip disandera kelompok Egianus Kogoya sudah sekitar empat bulan.

Namun hingga kini berbagai upaya masih terus dilakukan.

Belakangan, Egianus Kogoya memberikan ancaman untuk pembebsan pilot Susi Air tersebut.

Bahkan dia memberi waktu hingga dua bulan lamanya untuk benegosiasi.

Jika tidak berhasil, Egianus Kogoya mengancam akan menembak Kapten Philiop Mark Mehrtens.

Terkait upaya pembebasan Kapten Philip, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memerintahkan jajarannya berhati-hati saat bertindak.

Baca juga: Kepala Suku di Papua Tegas Tolak Keberadaan KKB, Dorong Egianus Kgoya Menyerah dan Kembali ke NKRI

Baca juga: Prabowo Sindir Anies Baswedan: Kalau Sudah Bagus Bukan Perubahan yang Kita Mau Tapi Peningkatan

Fakhiri tidak mau dampak dari upaya yang dilakukan aparat berakibat fatal ke Kapten Philip.

"Kami tidak mau nanti dampak yang kita lakukan itu bisa berakibat fatal pada pilot tersebut," kata Fakhiri dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/6/2023).

Lebih lanjut, Fakhiri menyebut pihaknya telah memetakan posisi pilot.

Untuk selanjutnya, kepolisian akan membuat rapat khusus bersama TNI dan tokoh setempat terkait upaya pembebasan Kapten Philip.

Fakhiri menyebut pihaknya selalu menyiapkan ruang untuk negosiasi bagi siapapun yang merasa mampu berkomunikasi dengan KKB Egianus Kogoya.

"Untuk mengambil langkah-langkah cepat dalam sisa waktu yang ada ini, baik langkah negosiasi dan penegakan hukum akan kita lakukan," ungkapnya.

"Saya tidak bisa memberikan waktu cukup lama, karena kami kan selalu ditanya sudah berapa lama, kapan. Tentunya, kecermatan dan ketelitian ini yang kita selalu dihitung dengan baik dan diperhatikan," jelasnya.

Kini, lanjut Fakhiri, tim memusatkan penelusuran di sekitar wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. 

Halaman
12

Berita Terkini