TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kasus gigitan hewan di Provinsi Jambi lumayan tinggi.
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi mencatat tiga bulan terkahir ini mencapai 150 kasus gigitan yang dilaporkan pemerintah kabupaten dan kota.
“Tapi ini kasus gigitan bukan rabies ya, jadi berbeda,” kata Ferry Kusnadi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi pada Sabtu (17/6/2023).
Namun sejauh ini, faktor resiko gigitan hewan melalui anjing dan monyet, Dinkes belum menemukan berdampak ke positif rabies.
“Karena vaksin itu sudah ada disetiap puskesmas, jadi kalau ada korban gigitan kita antisipasi dengan vaksin rabiesnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan kasus rabies berawal dari penularan dari air liur hewan yang sudah terkontaminasi oleh rabies baik monyet dan anjing.
“Anjing liar sudah jarang ditemui dan kita juga tidak ada kasus rabies positif, tidak ada,” ucapnya.
Ferry bilang kasus gigitan hewan terbanyak di Kota Jambi dan Tanjung Jabung Timur.
“Kota Jambi, Tanjabtim itu yang paling banyak. Saya mengimbau kepada masyarakat apabila bertemu hewan yang berkeliaran agar selalu waspada dan hati-hati terutama hewan anjing dan monyet,” pungkasnya.
Baca juga: Lelang Jabatan Kepala Dinkes Batanghari Diperpanjang Lagi, Berikut Syaratnya
Baca juga: Dinkes Kabupaten Tebo Targetkan Penurunan Angka Stunting Tahun Ini Capai 5 Persen
Baca juga: Cuaca Panas, Dinkes Provinsi Jambi Imbau Warga Perbanyak Minum Air Putih