TRIBUNJAMBI.COM - Kabar penjegalan PKS sebagai pendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024 dibantah Partai Nasdem.
Sebagaimana diketahui bahwa Anies maju di Pemilu 2024 mendatang dengan diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Ada tiga partai dalam koalisi tersebut, yakni Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS.
Belakangan beredar kabar bahwa Anies Baswedan dijegal agar tidak maju di pesta demokrasi lima tahunan itu.
Juru Bicara Capres Anies Baswedan, Sudirman Said juga menyebutkan bahwa adanya kabar PKS dijegal agar keluar dari Koalisi Perubahan tersebut.
Namun pernyataan Sudirman Said tersebut dibantah Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat pada Kamis (8/6/2023).
"Enggak lah (kabar PKS dijegal keluar koalisi perubahan)," kata Ahmad Sahroni.
Ahmad Sahroni mengatakan isu penjegalan tersebut dibuat hanya membuat berbagai pihak takut berkoalisi dengan koalisi perubahan.
Harapannya, koalisi yang beranggotakan PKS, Demokrat dan NasDem itu bisa pecah.
Baca juga: Anies Baswedan Dikabarkan akan Berpasangan dengan Khofifah di Pilpres 2024, Apa Kata Nasdem?
Baca juga: Profil dan Biodata Kombes Hengki, Direskrimum Polda Metro Jaya yang Sempat Ditantang Duel Hercules
"Itu kan sebuah isu yang dibuat supaya orang takut dengan berkoalisi atau pengen koalisi ini pecah misalnya. Itu kan upaya saja, namanya usaha masing-masing," jelasnya.
Lebih lanjut, Sahroni memastikan koalisi perubahan solid untuk mengusung Anies Baswedan menjadi capres di Pilpres 2024 mendatang.
"Tapi saya yakin soliditas semua calon-calon dan semua partai pasti mereka punya strategi berbeda-beda," pungkasnya.
Sudirman Said Sebut Isu Penggelan Anies Baswedan Semakin Terasa
Isu narasi penjegalan yang menerpa Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) pengusung Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan disebut mulai terasa.
Hal itu diakui Jubir Capres di Tim Delapan KPP, Sudirman Said, dalam konferensi pers, di markas Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X Nomor 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023).