"Sering saya katakan, sebagai perbandingan, Presiden Richard Nixon terpaksa mundur karena takut dimakzulkan akibat skandal Watergate. Yaitu, ketika kantor Partai Demokrat Amerika dibobol untuk memasang alat sadap," ungkapnya.
"Pelanggaran konstitusi yang dilakukan Presiden Jokowi jauh lebih berbahaya, sehingga lebih layak dimakzulkan," bebernya.
Anies Baswedan Dikabarkan akab Berpasangan dengan Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dikabarkan akan mendampingin Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.
Keduanya akan maju di Pemilu 2024 dengan diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Ada tiga partai dalam koalisi tersebut, yakni Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS.
Majunya Anies Baswedan di Pilpres 2024 awalnya diusung oleh Partai Nasdem.
Sejak diumumkan beberapa waktu lalu, namun hingga kini Cawapres belum diumumkan.
Belakangan dari tiga nama yang diusulkan ketiga partai tersebut telah mengerucuit ke satu nama.
Terbaru beredar kabar bahwa mengerucutnya nama Cawapres tersebut ke Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah sendiri saat ini masih menjabat sebagai Gubernur Jawa TImur.
Kabar nama Khofifah Indar Parawansa itu pun ditanggapi Partai Nasdem melalu Bendahara Umum, Ahmad Sahroni.
Dia membantah anggapan Bacawapres untuk Anies Baswedan sudah mengerucut kepada Khofifah.
Dia bilang, semua tokoh masih bisa menjadi Bacawapres untuk Eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Enggaklah, semua masih bisa memungkinkan. Semua nama masih bisa menjadi cawapres semua capres," kata Sahroni di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat pada Kamis (8/6/2023).