Pembunuhan Berantai

Update Kasus Dukun Pengganda Uang, Istri Sebut Mbah Slamet Punya Selingkuhan, 1 tahun Jarang Pulang

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Istri Mbah Slamet, dukun pengganda uang asal Banjarnegara, Jawa Tengah menyebutkan bahwa suaminya jarang pulang karena miliki selingkuhan.

TRIBUNJABI.COM - Istri Mbah Slamet, dukun pengganda uang asal Banjarnegara, Jawa Tengah menyebutkan bahwa suaminya jarang pulang karena miliki selingkuhan.

Seperti diketahui Slamet Tohari belakangan menjadi perbincangan lantaran membunuh 12 orang dari berbagai daerah.

Dia melakukan pembunuhan berantai tersebut lantaran kesal ditagih hasil menggandakan uang.

Ternyata tersangka pembunuhan berantai 12 orang bermotif penggandaan uang, Mbah Slamet ternyata telah memiliki selingkuhan.

Semenjak kenal dengan wanita tersebut, Mbah Slamet pun jarang pulang ke rumahnya.

Hal ini diungkapkan oleh istri Mbah Slamet, Seneh kepada wartawan.

Seneh dan Mbah Slamet sudah 25 tahun menikah.

Baca juga: Mbah Slamet Janjikan Uang Rp 40 Juta Digandakan Jadi Rp 5 Miliar, Berakhir Dibunuh di Banjarnegara

Baca juga: Mantan Pacar Mario Dandy Satriyo, AGH Dituntut 4 Tahun Penjara di Kasus Penganiayaan David Ozora

Mereka awalnya tinggal di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Namun satu tahun terakhir, Mbah Slamet jarang pulang.

Kini Seneh lebih sering tinggal bersama anaknya yang masih berusia 14 tahun.

"Saya kurang tahu yah, gak pernah pulang. Waktu kejadian gak tau dimana. Waktu ketangkep juga saya gak tau, kan gak di sini," kata Seneh.

Menurut Seneh, sejak kenal perempuan ini Mbah Slamet jadi jarang pulang dan memilih hidup bersama selingkuhannya itu.

"Udah satu tahun semenjak pacaran, sudah setahun lebih lah, jarang pulang," katanya.

Mbah Slamet hanya sesekali pulang ke rumahnya.

Namun Seneh mengatakan tidak begitu peduli dengan perselingkuhan suaminya.

Beberapa kali pula ada tamu Mbah Slamet.

"Kadang ada tamu di sini, saya kasih minuman, makanan. Saya gak tau mereka bicarakan apa," kata Seneh.

Seneh tak mengungkap sebenarnya siapa perempuan yang dimaksud.

Baca juga: Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet Bunuh dan Kubur Pasangan Kekasih Asal Palembang di Satu Liang Lahat

"Seringnya jalannya sama perempuan itu. Katanya (Mbah Slamet) sekarang ikut ke sana," kata Seneh.

Sementara Mbah Slamet mengaku pertama kali membunuh pada tahun 2020, dan terakhir 2023.

Hanya saja ia mengaku lupa identitas dan lokasi korban dikuburkan.

"Sudah lama, orang itu yang saya bunuh jadi saya lupa namanya. Terakhir (dibunuh) Paryanto dari Sukabumi," kata Tohari alias Mbah Slamet.

Tamu yang datang dari beragam daerah, mulai dari Jawa hingga Tasik.

"Semua tamu yang ke rumah saya inginnya sugih (kaya)," katanya.

Padahal Mbah Slamet sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk mewujudkan keinginan tamunya.

"Saya gak bisa, sebenarnya saya cuma bohong, cuma karena dia sudah yakin tak suruh cari uang jadi mau," kata Mbah Slamet.

Mbah Slamet mendoakan agar korban dan keluarganya diberi jalan yang benar

"Mudah-mudahan 12 korban itu udah ada di sana dikasih jalan yang bener," kata Mbah Slamet.

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, tersangka akan diancam dengan pasal berlapis, yaitu penggelapan dan pembunuhan berencana.

"Pasal berlapis, penggelapan dan Pasal 340 dengan ancaman hukuman mati," kata Hendri.

Dalam kasus ini, polisi juga menetapkan Budi Santoso (32) alias Bodrex, warga Comal, Kabupaten Pemalang, sebagai tersangka.

Dia merupakan tangan kanan Mbah Slamet.

Baca juga: 25 Tahun Menikah, Istri Mbah Slamet Tak Mengetahui Sang Suami Jadi Dukun Pengganda Uang dan Pembunuh

Hendri menjelaskan, Bodrex berperan mencari korban.

Bodrex mempromosikan kemampuan Mbah Slamet yang bisa menggandakan uang melalui Facebook.

" Mbah Slamet tidak punya kemampuan media sosial, makanya dibantu Bodrex," ujar Hendri.

Cara Mbah Slamet Mengubur Korbannya

Polisi mengungkapkan cara janggal dukun penggandaan uang Banjarnegara, Mbah Slamet Tohari, saat menguburkan ke-12 korban yang telah dibunuh.

Saat menguburkan para korban, si jagal pembunuh berantai berdarah dingin dari Wanayasa, Mbah Slamet menempatkan pasangan kekasih atau suami istri dalam satu lubang yang sama.

Hal ini dilakukan dukun pengganda uang Banjarnegara saat menguburkan jasad korban atas nama Mulyadi dan kekasihnya.

Diketahui, polisi sejauh ini telah menemukan 12 jasad dari berbagai liang berbeda dari area kebun milik tersangka.

Dua jasad telah teridentifikasi, sisanya masih polisi dalami.

"Ada sepasang kekasih asal Palembang atas nama Mulyadi dan pacarnya dikubur di liang yang sama," ujar Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi di kantornya,Kota Semarang, Rabu (5/4/2023).

Berikut nomor liang dan asal korban yang dikuburkan.

Baca juga: Berikut Asal Para Korban Mbah Slamet, Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara: Ada Sepasang Kekasih

Para korban lainnya dipendam oleh tersangka, dibagi ke dalam beberapa liang.

Menurut pengakuan tersangka, korban Paryanto (53) asal Sukabumi dikubur di liang nomor 1.

Satu warga asal Gunung Kidul laki-laki dikubur di liang nomor 2.

Dua warga Tasikmalaya laki-laki dan perempuan dikubur di liang nomor 3.

Dua warga Jakarta laki-laki dan perempuan dikubur liang nomor 4.

Dua warga Palembang atas nama saudara Mulyadi dikubur dalam satu liang bersama sang kekasih di liang nomor 5.

Dua warga Jogja dikubur di lubang yang sama di liang nomor 6.

"Tiap dua jenazah dikubur di lima liang berbeda. Sisanya ada di tiap satu liang," imbuh Kapolda.

12 belas jasad tersebut telah diperiksa oleh Tim Forensik Polda Jateng.

Selain dua mayat yang sudah terindentifikasi atas nama Paryanto dan Mulyadi, 10 mayat lainnya belum terindentifikasi.

Polisi sejauh ini baru bisa mendeteksi sembilan mayat lainnya, yakni enam laki-laki umur 40-50 tahun dan tiga perempuan umur 25-35 tahun.

"Di masing-masing liang didapati botol air mineral bekas."

"Secara medis mati lemas tidak ada unsur kekerasan," terang Kapolda.

Ia meminta kepada masyarakat yang merasa kehilangan keluarga supaya menghubungi polisi terutama dari daerah yang disebut tersangka.

"Tidak harus di Banjarnegara, bisa di polres wilayah kami, nanti untuk dilakukan pengambilan data antemortem," paparnya.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Edi Purwanto Hadiri Rakor Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi di Rumdis Gubernur Jambi

Baca juga: Amankan Rangkaian Jumat Agung Hingga Perayaan Paskah, Polda Jambi Kerahkan 3 Ribu Lebih Personel

Baca juga: Jadwal Live Streaming Playoff MPL ID Season 11 Hari Ini Kamis 6 April 2023: RRQ Vs AE, Onic Vs Evos

Baca juga: Build Hero Hanzo di Mobile Legends MLBB Terbaik 2023: Ada Item, Emblem dan Strategi

Artikel ini telah diolah dari Tribunnews.com

Berita Terkini