TRIBUNJAMBI.COM - Komunikasi pasutri asal Lampung yang menjadi korban pembunuhan berantai dengan Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah dibongkar anak kandung.
Percakapan antara korban dan keluarganya itu diungkap sang anak yang tinggal di Pesawaran.
Sebagaimana diketahui Slamet Tohari melakukan pembunuhan terhadap 12 orang kliennya.
Kepada para korban, Mbah Slamet mengaku dapat menggandakan uang hingga Rp 5 Miliar.
Anak kandung korban yang dirahasiakan identitasnya mengaku pernah mendengar percakapan orangtuanya.
Percakapan lewat telpon tersebut antara pelaku yakni Slamet Tohari alias Mbah Slamet.
Sang dukun pengganda uang tersebut meminta ibu korban untuk datang ke alamatnya.
Baca juga: Pasutri Asal Lampung Dikabarkan Jadi Korban Pembunuhan Berantai, Keluarga Berangkat ke Banjarnegara
Baca juga: Melisa Geram David Dituduh Lecehkan AGH: Kami Diam Menghargai, Bukan karena Isu Sampah Itu Benar
“Namun, ibu saya sempat tidak mau atau menolak permintaannya,” ungkap sang anak sambil menahan perih dan tangis.
Kemudian, ibunya pun mau untuk pergi ke alamat yang ditujukan oleh Slamet Tohari sang dukun palsu.
“Ibu saya minta agar hanya tiga hari datang ke sana,” ujar anak perempuanya yang masih shock dan tidak mau identitasnya di publikasikan media secara gamblang.
“Nanti pas pulangnya diantarkan pakai macan putih,” ucap sang anak menirukan perkataan dari dukun tersebut.
Karena komunikasi tersebut tidaklah masuk akal, maka ia pun tidak mempercayainya.
Bahkan, sejak hari itu dan kepergian ibunya, setelah pamit dengan alasan untuk bekerja, komunikasinya terputus.
Dan kabar tidak lagi diketahui olehnya sampai akhirnya kabar buruk itu diketahui oleh dirinya.
Kabar diketahui dari keluarga di Solo, Jawa Tengah.
Dia mengaku mengetahui kabar adik dan iparnya tersebut telah tiada dan menjadi korban korban pembantaian oleh dukun bernama Slamet Tohari.
Sang anak korban mengaku bahwa mendapatkan informasi tersebut dari sanak saudaranya yang berada di Solo.
“Pas saya Subuh buka berita di Google terkait kabar beritanya,” jawab dia.
Kemudian saya tanya langsung kepada anak korban, dan ternyata itu benar.
Dan saat ini masih menunggu hasil dari perkembangan terkait kebenaran identitas adik dan iparnya tersebut.
Baca juga: Identitas 6 dari 12 Korban Pembunuhan Mbah Slamet Diketahui, Warga Palembang, Lampung dan Sukabumi
Polda Jawa Tengah Sebut Dua Korban Asal Pesawaran Lampung
Dua warga asal Lampung yang tewas ditangan dukun penggada uang Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah adalah warga Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran.
Hal itu dijelaskan Kabidhumas Polda Jawa Tengah Kombes Pol M Iqbal Alqudusy yang mengatakan, pasangan suami istri tersebut merupakan warga Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung dan bisa teridentifikasi.
"Jadi dari hasil identifikasi kami, mereka dua dari 12 orang ini merupakan warga Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung," kata Kabidhumas Polda Jawa Tengah Kombes Pol M Iqbal Alqudusy saat dihubungi Tribun Lampung, Rabu (5/4/2023) melalui via chat WhatsApp.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah telah menangkap Mbah Slamet atau Tohari (45) asal Banjarnegara, pelaku pembunuhan 12 orang dengan modus bisa menggandakan uang.
Polisi mencatat ada 12 orang yang dibunuh oleh pria paruh baya tersebut, termasuk ada dua orang warga Lampung yang dibunuh.
Selain dua warga Lampung, ada satu jenazah lagi yang sudah teridentifikasi yakni warga Jawa Barat.
"Jadi dari 12 korban yang kami temukan, bahwa baru tiga orang yang sudah jelas identitasnya yakni Paryanto, lahir di Jakarta 24 Januari 1970 yang merupakan korban asal Sukabumi, Provinsi Jawa Barat," kata Iqbal Alqudusy saat diwawancarai Tribun Lampung, Rabu (5/4/2023) melalui sambungan chat WhatsApp.
Pasutri Asal Lampung Jadi Korban
Pasangan suami istri (Pasutri) asal Lampung menjadi korban pembunuhan berantai yang dilakukan Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Diketahuinya warga tersebut menjadi korban pembunuhan melalui pemberitaan.
Baca juga: Jaksa Tuntut AGH 4 Tahun Penjara, Unsur Penganiayaannya Kategori Berat Secara Bersama-sama
Kepala Desa Tanjung Rejo, Negeri Katon, Pesawaran, Sanjaya membenarkan jika salah satu warganya menjadi korban dukun yang mengaku dapat menggandakan uang tersebut.
Kepada Tribun Lampung, Sanjaya mengatakan bahwa pihanya hingga kini masih menunggu hasil otopsi dari Polda Jawa Tengah.
Menurutnya, hal itu guna memastikan bahwa korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang itu adalah sepasang suami istri asal Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran.
Dikatakan Sanjaya, kedua korban suami istri merupakan warganya yang bermana Irsyad dan Tri.
“Sehingga kami masih menunggu hasilnya seperti apa,” ujarnya kepada Tribun Lampung.
Sanjaya menyebut, ia telah diberikan kabar secara langsung oleh Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona terkait peristiwa tersebut.
“Saya sudah mendapat telfon dari beliau dan membenarkan kabar tersebut dan memastikan hal itu benar,” ucap dia.
Dimana kabar dari bupati tersebut disampaikan dari Polda Jawa Tengah.
Disamping itu, Sanjaya juga mengatakan, akan terus melakukan pengurusan pemulangan jenazah setelah proses autopsi selesai.
Dua Tahun Tidak Pulang
Sanjaya mengatakan, sepasang suami istri tersebut sudah hampir dua tahun tidak pulang ke rumah.
Dan memang, suami istri tersebut tidak pernah ada kabar kepada keluarga, baik pada anak ataupun saudaranya yang lain.
Lanjutnya, pasutri itu terakhir pulang ke rumah pada tahun 2021 silam.
Sanjaya menyebut, dalam kesehariannya korban merupakan seorang pengerajin Tapis.
“Korban juga sebagai penenun dan pernah berkerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pesawaran untuk membuat Tapis dan peci bordir,” ucap Sanjaya.
“Dan korban memiliki usaha di Tanjung Rejo,” terangnya.
Sanjaya mengaku, saat ini masih menunggu kabar lanjutan.
“Dan kami juga sedang mempersiapkan pemulangan jenazah,” pungkasnya.
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Raffi Ahmad Kena Mental, Nagita Slavina Terang-terangan Ngaku Salah Pilih Suami
Baca juga: Sinopsis Kutukan Cakar Monyet, Diperankan Oka Antara dan Aurélie Moeremans
Baca juga: Pasutri Asal Lampung Dikabarkan Jadi Korban Pembunuhan Berantai, Keluarga Berangkat ke Banjarnegara
Baca juga: Identitas 6 dari 12 Korban Pembunuhan Mbah Slamet Diketahui, Warga Palembang, Lampung dan Sukabumi
Baca juga: Cara Cek Penerima Bansos 10 Kg Beras, Disalurkan Mulai Hari Ini
Artikel ini telah diolah dari TribunLampung.co.id