Tak hanya itu, pelaku juga dirasa sudah membaca kondisi masyarakat sekitar.
"Apakah masyarakat di sana cuek, apakah masyarakat tidak peduli, itu jelas sudah diamanti sebelum pelaksanaan perampokan," paparnya.
Sebab, Zainudi menyebut, tidak mungkin seseorang berani mengambil risiko tanpa mempertimbanhkan kondisi sekitar.
Kesaksian Korban
Satpam bank Mayora bernama Kismanto (40) ikut menjadi korban aksi perampokan di bank Arta Kedaton Makmur Bandar Lampung, Jumat (17/3/2023).
Baca juga: Bank BPR Arta Kedaton Lampung Dirampok, Kapolresta: Pelaku Sendiri dan Pakai Senjata Rakitan
Diketahui, aksi perampokan bank Arta Kedaton Makmur di Teluk Betung Bandar Lampung mengakibatkan tiga korban mengalami luka tembak.
Adapun korban penembakan perampokan bank Arta Kedaton Makmur di Teluk Betung Bandar Lampung terdiri dari 2 orang satpam dan satu orang karyawan.
Korban pertama bernama Kismanto, merupakan security bank Mayora.
Korban kedua atas nama Tito Alexander, merupakan sekuriti bank Arta Kedaton.
Kemudian korban ketiga atas nama Hance Chandra kelahiran Telukbetung 27 Agustus 1981 yang merupakan karyawan bank Arta Kedaton (legal hukum).
Aksi perampokan terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
Salah satu korban Kismanto memberi kesaksian detik-detik penembakan sebelum peluru mengenai tubuhnya.
"Saat pagi hari ada seseorang yang ingin mengambil uang secara tunai melalui BPR Arta Kedaton Makmur,"
"Sesuai SOP yang berlaku di kantor, jika ada yang ingin melakukan penarikan tunai maka harus dikawal," kata Krismanto saat ditemui di RS Budi Medika Bandar Lampung, Jumat (17/3/2023).
Kismanto lalu mendengar suara tembakan dari belakang.