Diketahui Richard Eliezer memang menjadi justice collaborator.
Ia bekerja sama dengan aparat penegak hukum dengan berkata jujur dan mengungkapkan fakta kejadian pembunuhan berencana Yosua Hutabarat.
Sebelumnya, Farhat juga mengaku tak terima Bharada dihukum hanya 1,5 tahun penjara.
Baginya Richard Eliezer berani jujur lantaran merasa ketakutan.
“Boleh-boleh saja hakim pak Dewo menghukum penembak 1,5 tahun, tapi bagi saya penembak mati itu seumur hidup akan ketakutan dan dihantui roh yang dia tembak,”sambungnya.
Ia juga tetap membela Ferdy Sambo yang dianggapnya telah membela istrinya dari pelecehan seksual.
“Jenderal jantan yang berani membela Istri dihukum mati sama Dewo hakim setelah disuntik vaksi kuat dan galak, ya ampun,” tulisnya.
Farhat Abbas mengira jika hakim Wahyu Imam Santoso akan berterimakasih dengan semua saksi yang sudah jujur.
“Cuma Terimakasihnya cuma sama satu saksi yang jujur dan berani,” kata Farhat Abbas.
Padahal Menurut Farhat Abbas, Richard Eliezer jujur lantaran takut dihukum mati.
“Padahal saksi penembak ini takut mati, takut dipecat, faktanya dia jahat, dia membunuh,” pungkasnya.
Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News