Update Serial Killer, Hujan Deras Selamatkan Nyawa TKW dari Rencana Pembunuhan Berantai Wowon Cs

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga tersangka penipuan dan pembunuhan berencana asal Cianjur yang ditahan polisi pertengahan Januari 2023. Dari kiri: Solihin alias Duloh (63), Wowon Erawan alias Aki (60), dan M Dede Solehudin (35)

TRIBUNJAMBI.COM - Hujan deras menyelamatkan nyawa Hanna, Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang sudah direncanakan pembunuhannya oleh Wowon Cs, tersangka pembunuhan berantai.

Wowon Erawan bersama dua orang lainnya merukan pelaku serial killer di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat.

Mereka membunuh sembilan orang, yang sebagian besar merupakan keluarga dari Wowon.

Rupanya diantara korban tersebut terdapat dua orang diantaranya merupakan TKW.

Sementara TKW yang menjadi korban Wowon, Duloh dan Dede berjumlah 11 orang.

Dua orang tersebut dibunuh Wowon Cs saat menanyakan hasil penggandaan uang yang dijanjikan pelaku.

Kepada korbannya, pelaku menggunakan modus dapat menggandakan uang.

Disisi lain ternyata ada korban penipuan yang berhasil lolos dari rencana pembunuhan Wowon Cs.

Calon korban tersebut merupakan TKW yang bernama Hanna.

Baca juga: Update Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Polisi Pastikan Jenazah 9 Korban Diotopsi: Dua Sudah Selesai

Dia berhasil karena saat ingin menanyakan hasil penggandaan uang tersebut sedang hujan deras.

Sehingga pada saat itu Hanna mengurungkan niatnya.

"Hasil pemeriksaan kami, sementara ada 11 orang TKW yang menjadi korban penipuan," ujar irektur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, Selasa (24/1/2023).

Menurut Hengki, para TKW itu bersedia menyerahkan sejumlah uang usai termakan janji pelaku yang mengaku bisa menggandakan uang melalui praktek perdukunan.

Para korban itu diminta mengirimkan sejumlah uang kepada tersangka Dede Solehudin baik melalui transfer maupun wesel yang dapat diambil di kantor pos.

Selain dua TKW yang terbunuh, rupanya ada satu yang berhasil selamat dari maut setelah menagih janji manis Wowon Cs.

Wanita bernama Hanna ini berhasil selamat dari maut karena hujan deras.

Hanna merupakan salah satu korban penipuan Wowon Cs yang telah memberikan penghasilannya untuk digandakan.

Pada akhir 2022, Hanna yang baru pulang bekerja di Arab Saudi menuntut Wowon Cs untuk memberikan hasil dari penggandaan uang.

"Keterangan Hanna TKW korban penipuan Wowon cs bahwa sepulangnya yang bersangkutan bekerja dari Saudi Arabia sempat menuntut mengenai hasil dari penggandaan uang ke rumah Dede di Cianjur,"

"Namun pada saat itu tidak ada kepastian hingga kemudian Hana kembali pulang," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga, Kamis (26/1/2023).

Setelah itu, Hanna mendapatkan pesan dari Dede agar datang ke rumah Duloh di Cianjur untuk mengambil uang pada 28-29 Desember 2022.

Baca juga: Wowon Pembunuh Berantai Bantai Anaknya yang Masih 2 Tahun Agar Lebih Sukses

Padahal kala itu, Wowon Cs sudah merencakan untuk menghabisi Hanna.

"Diketahui dari keterangan Dede bahwa terkait dengan kedatangan Hana tanggal 28-29 tersebut adalah rencananya akan dieksekusi oleh Duloh," jelasnya dikutip dari TribunJakarta.com .

Beruntung Tuhan menyelamatkan Hanna karena pada saat itu hujan deras hingga membuatnya tak jadi pergi ke rumah Duloh.

"Pada tanggal tersebut karena hujan deras sehingga Hanna tidak jadi ke Cianjur," ungkapnya.

Total ada 11 orang TKW yang menjadi korban penipuan Wowon Erawan alias Aki, Duloh, dan Dede yang mengaku bisa menggandakan uang.

Kemudian Hanna berangkat ke Cianjur pada 8 Januari 2023 untuk menemui Dede, tapi sia-sia.

Pasalnya tiba di Cianjur, Hanna mendapatkan kabar Dede sudah satu minggu tak pulang ke rumahnya.

"Hana baru ke Cianjur pada tanggal 8 Januari 2023, sesampainya disana yang bersangkutan tidak bertemu dengan Dede di rumahnya dengan alasan Dede sudah satu minggu tidak pulang ke rumah," kata Panjiyoga.

Tak segan bunuh anak kandung

Wowon Erawan alias Aki tak segan membunuh anak kandungnya demi mendapatkan kesuksesan.

Wowon dan dua orang lainnya, Dede dan Duloh merupakan pelaku pembunuhan berantai dengan total korban 9 orang di Cianjur, Bekasi, dan Garut.

Dua anak menjadi korban kekejian tiga pelaku yakni Bayu (2) dan Neng Ayu (5).

Neng Ayu berhasil selamat setelah keluarganya keracunan di Bekasi. Namun Bayu meninggal dunia dan jasadnya dikubur pelaku di kediamannya di Cianjur.

Bayu dan Neng Ayu merupakan anak kandung Wowon hasil dari pernikahannya dengan Ai Maemunah.

Namun nahasnya, Wowon tega membunuh anak kandungnya sendiri. Apa alasannya?

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, mengungkapkan anak-anak menjadi target Wowon cs untuk dibunuh agar memberikan kesuksesan.

"Keterangan pelaku, ini tetap masih menjadi pencatatan penyidik terkait dengan kenapa anak-anak menjadi bagian daripada korban," ujarnya kepada wartawan, Selasa (24/1/2023),

Baca juga: Wowon Cs Masih Incar Korban ke 10, Pembunuh Berantai Ini Berencana Buang Sial

"Secara hasil pemeriksaan, pengakuannya adalah untuk memberikan kesuksesan," jelas Trunoyudo.

Saat ini, polisi tengah mendalami kemungkinan adanya ritual pesugihan yang dilakukan Wowon Cs.

"Kalimat yang diucapkan kesuksesan berkarier tentunya kemampuan supranatural yang selama ini disampaikan, ya kemungkinan seperti itu (pesugihan)," ungkap Trunoyudo.

Trunoyudo menjelaskan, penyidik bekerja sama dengan tim psikologi forensik untuk mendalami latar belakang para tersangka melakukan tindak kejahatan tersebut.

"Tetapi kan secara scientific nanti perlu diungkap melalui psikologi forensik."

"Dalam mengungkap, psikologi forensik kan perannya di situ jelas mengungkap latar belakang apa pelaku melakukan hal tersebut," sambungnya.

Terungkapnya Kasus

Untuk informasi, kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs ini berawal dari kematian tiga dari lima anggota keluarga di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

Awalnya, korban bernama Ai Maemunah dan kedua anaknya Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (16) tewas karena keracunan.

Namun, belakangan diketahui mereka ternyata diracun dengan pestisida hingga racun tikus.

Sementara itu, masih ada dua korban yang selamat yakni bernama Neng Ayu (5) dan M. Dede Solehudin.

Setelah diselidiki, polisi berhasil menangkap tiga tersangka dalam kasus ini. Mereka yakni, Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin yang juga jadi korban.

Singkat cerita, ternyata ada aksi pembunuhan lain juga dilakukan para tersangka.

Wowon cs ternyata pernah melakukan pembunuhan di Cianjur dan Garut, Jawa Barat.

Di Cianjur, terdapat lima orang korban yang empat di antaranya merupakan keluarga dari pelaku.

Wowon membunuh Wiwin yang merupakan istri dari Wowon. Dia juga membunuh anaknya, Bayu (2) dan mertuanya yang juga ibu korban Wiwin yakni Noneng.

Satu orang lainnya yang dibunuh yakni bernama Farida. Farida diketahui merupakan seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang dijanjikan dapat menggandakan uang oleh para tersangka.

Keempat jenazah itu dimasukan di tiga lubang di sekitar rumah Wowon di Cianjur bersama semua barang-barangnya.

Tersangka menuntup lubang itu dengan cara dicor dan dikeramik agar jejak korban tak terlihat.

Selanjutnya, satu korban lainnya ternyata Halimah yang juga merupakan istri kelima Wowon yang dibunuh oleh Duloh.

Duloh mengatakan kepada keluarga jika Halimah meninggal dunia karena sakit. Padahal, Halima tewas akibat dicekik oleh Duloh.

Saat ini, jasad Halimah sudah dimakamkan di kampung halamannya di Cilicin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Lalu, satu korban lainya bernama Siti dibuang ke laut di daerah Surabaya, Jawa Timur oleh Wowon cs dengan meminta tolongan Noneng. Namun, akhirnya bisa diketemukan dan dimakamkan secara laik.

Siti dibunuh karena menagih janji ke Wowon soal penggandaan harta kekayaan miliknya.

Hingga total korban yang dibunuh oleh Wowon cs ada sebanyak sembilan orang.


Diduga untuk Praktek Pesugihan

Wowon Cs si pembuh berantai di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat telah membunuh sembilan korbannya dengan cara yang keji dan sadis.

Motif pembunuhan yang dilakukan pelaku untuk menutup mulut korban yang menagih hutang janji dalam melipatgandakan harta.

Sedangkan aksi yang dilakukan di Bekasi dilakukan para pelaku untuk menutupi dari yang mengetahui kejahatan mereka di Cianjur.

Diantara sembilan orang korbannya itu terdapat satu orang anak laki-laki berusia dua tahun.

Adanya perbedaan usia korban pembunuhan berantai tersebut diduga memiliki motif yang berbeda.

Kemungkinan perbedaan itu disampaikan Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala.

"Dari segi motif, di Cianjur tutup mulut untuk janji, di Bekasi untuk membungkam yang tahu," katanya, Minggu (22/1/2023).

Jika dilihat dari dua motif yang ada, Adrianus menilai korban anak-anak tidak memiliki urgensi untuk dihabisi.

Dia menduga ada motif pesugihan, di mana korban anak-anak tersebut sebagai tumbal.

"Itulah kenapa ada korbannya anak-anak sebagai tumbal bagi meningkatnya daya supranatural mereka," sambung Adrianus.

Dijelaskannya, dalam konsep tumbal pesugihan di kasus serial killer Wowon cs ini, tumbal ini memang diperuntukkan untuk keluarga dekat.

"Konsepsi tumbal, yang ditumbalkan bukanlah harga tidak berhaga, tapi harga paling berharga. Dalam konsepsi kita kan keluarga ini harta berharga, begitu halnya korban yang lain," jelasnya.

Dia yakin, motif pesugihan jadi motif terkuat pembunuhan berantai Wowon cs.

"Saya ingin eksplorasi nanti, kalau fakta terungkap lagi. Sebenarnya, faktor mendesak seperti apa sih, keluarga dekatnya sendiri harus dibunuh dengan cara itu?" ungkapnya.

"Misalnya, kalau keluarga tahu perbuatan 3 tersangka ini di Cianjur (lakukan rentetan pembunuhan) kan bisa diomongin, diajak konglikong atau ya apa namanya dibanding dibunuh," paparnya.

"Jangan-jangan faktor kemendesakan itu tidak ada. Lebih ke upaya lebih kuat pesugihan," jelasnya.

"Sehingga bayangan betapa egosentriknya orang ini. Jika hanya peduli diri sendiri, nyawa orang lain pun dianggap oke untuk dihabisi," terangnya.

"Berdasarkan cerita-cerita (soal pesugihan), harus pergi ke hutan, mengubur diri sampai ke leher, ada yang harus memakan darah apa. Jadi yang ini, harus tumbalkan keluarganya sendiri oleh Wowon cs," jelas Adrianus Meliala.

Bukti lain, adalah ditemukannya sejumlah jimat di rumah tersangka jadi alasan kuat motif pesugihan di serial killer ini.


"Seperti ditemukan di rumah solihin, ditemukan jimat dan benda yang mengarah pada pesugihan. Tiga orang ini percaya pada hal-hal itu," jelasnya.

 

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Profil Biodata Henry Surya KSP Indosurya yang Divonis Bebas Hakim Jakbar, Kasus Penipuan Investasi

Baca juga: 5 Promo KFC Hari Ini 27 Januari 2023, Kombo Coffee Mulai Rp23 Ribu

Baca juga: Kartu Prakerja Dibuka, Waspada Penipuan Berkedok Pendaftaran Offline

Artikel ini diolah dari TribunJakarta.com

Berita Terkini