"Saya berharap kedepannya pelanggaran-pelanggaran semacam ini tidak pernah terjadi terlebih jika melibatkan WNA (warga negara asing)," tambahnya.
Katanya lagi, saat ini penutupan Gunung Kerinci yang terus berlanjut. Dimana semenjak ditutup peningkatan aktifitas vulkanik mengalami naik dan turun dari pengamatan visual. 1-3 hari peningkatan aktivitas vulkanik, seminggu kemudian tidak ada peningkatan (hembusan abu stabil).
"Kedepanya pihak Taman Nasional Kerinci Seblat dan PVMBG melalui data seismometer dapat mengambil kebijakan yang lebih bijaksana.
Karena ada banyak stakeholder yang menguntungkan ekonominya pada wisatawan yang mendaki gunung diantaranya pemandu gunung, porter dan lain lain," pungkasnya.
Kepala BBTNKS Kerinci, Nurhamidi dikonfirmasi mengenai adanya informasi WNA melakukan pendakian mengatakan, bahwa WNA yang dimaksud memang berencana mau melakukan pendakian gunung Kerinci. Namun karena kondisi gunung Kerinci sedang ditutup untuk pendakian pendakian tidak jadi dilakukan.
"Ya, mereka berencana mau naik Gunung Kerinci, namun karena gunung ditutup untuk pendakian mereka hanya sampai pintu rimba, lalu kembali lagi turun," katanya singkat. (TRIBUNJAMBI.COM/HERUPRITRA)
Sebagian Artikel ini diolah dari TRIBUNNEWS.COM
Baca juga: Meski Ditutup, Masih Tetap Ada Warga yang Ingin Mendaki Gunung Kerinci
Baca juga: Pasangan Muda dan Lajang Mendominasi Pembelian Rumah Subsidi di Jambi
Baca juga: Pemandu Gunung Kerinci Butuh Pengetahuan Geologi Dinamik dan Vulkanologi