TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Cahaya mentari bersinar cerah pagi itu, secerah wajah-wajah murid kelas V SD YKPP yang hari itu menjadi pengunjung objek wisata edukasi Kampoeng Organik di Jl. Lingkar Selatan Kelurahan Paal Merah Kecamatan Paal Merah Kota Jambi.
Tak hanya berwisata menikmati wahana yang tersedia, mereka juga sudah dibekali informasi belajar tentang pertanian, sayuran dan penghijauan. Kampoeng Organik, beroperasi di Kota Jambi sejak 2017.
Penamaan Kampoeng Organik dikatakan Pengelola, Narti terinspirasi dari ide pengusaha ternama yakni Bos Sadino.
Konsep dari Kampoeng Organik adalah penghijauan, serta di dalamnya terdapat wahana mainan, kereta api, seperti outbound, sepeda air dan taman kelinci atau teletubbies.
Bagi masyarakat Jambi yang ingin berwisata ke Kampoeng Organik cukup membayar uang masuk Rp20 ribu, sedangkan untuk anak-anak Rp15 ribu.
Keseruan di Kampoeng Organik mulai dirasakan saat pengunjung menaiki kereta yang bisa dinikmati pengunjung dengan cara membayar tiket.
Dengan kereta pengunjung mendapat kesempatan mengintari lokasi tersebut hingga tiga kali. Kampoeng organik memiliki tempat yang luas dan suasana yang asri.
Pengunjung berkesempatan mempraktikkan cara menanam sayur di wahana yang sudah disediakan. Dilanjutkan memanen sayur dan bisa mengonsumsinya secara langsung.
Keseruan juga dirasakan anak-anak saat melakukan terapi ikan di kolam yang telah disediakan. Mereka memasukkan kaki ke kolam, selanjutnya ikan-ikan kecil akan memakan sekaligus membersihkan sel kulit yang mati di bagian kaki.
Pada bagian belakang objek wisata itu terdapat kolam yang cukup besar, dan pengunjung bisa bermain sepeda air di sana. Pengelola juga menyediakan gazebo besar yang bisa digunakan untuk pertemuan, beristirahat hingga makan siang.
Kuliner Sunda dan Pesta Kebun
Menurut Narti, ke depannya Kampoeng Organik akan menyediakan tempat weeding garden party berupa konsep outdoor atau pesta taman yang akan dibuat dibawah pohon. Jadi nanti setiap yang akan mengadakan pesta mereka otomatis menghiasi pohon-pohon tersebut menggunakan lampu.
Cerita keseruan dari nama kampoeng organik ini nantinya juga akan dibuka untuk kuliner. Setiap pengunjung boleh memetik sayuran secara langsung atau boleh memetik dan boleh langsung dimakan, karena tidak ada pestisida.
"Jadi tahun depan konsepnya ada masakan-masakan Sunda dan itu perlu lalapan, nah sayurannya kita langsung ambil dari kebun yang sudah kita sediakan," imbuh Narti.
Untuk permainan saat ini dikatakan Narti belum ada penambahan, paling nanti rencana akan ada gazebo besar sekitar 10 x 16 meter atau 12 x 16 meter dan nantinya bisa nampung untuk 100 orang.