Delta Purna Widyangga, CEO Qiscus yang Pernah Bersekolah di Jambi

Penulis: Deddy Rachmawan
Editor: Deddy Rachmawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Delta Purna Widyangga CEO sekaligus Co-Founder of Qiscus

Keresahan itu mendorong merkea untuk menggali dan mengeksplorasi lebih dalam mengenai permasalahan yang dihadapi oleh bisnis.

Dari situ mereka menemukan permasalahan terbesar bisnis adalah masalah komunikasi, baik internal maupun eksternal.

"Kami percaya bahwa dengan komunikasi, bisnis dapat mencapai berbagai goals yang dimilikinya," kata pria yang terlibat di Qiscus mulai dari awal berdiri.

Untuk diketahui Qiscus pertama kali didirikan pada tahun 2013 di Singapura oleh Delta sebagai CEO, Muhammad Md Rahim sebagai COO, dan Evan Purnama sebagai CTO.

Pada awalnya Qiscus dikenalkan sebagai internal messaging app untuk kebutuhan bisnis, namun mereka kemudian memutuskan untuk melakukan pivot dan berganti model bisnis dengan mengembangkan platform In-App Chat SDK pada tahun 2017.

Baca juga: SMPN 1 Kota Jambi Gelar Vaksinasi Covid-19 di Hari Pertama Pembelajaran Tatap Muka

Kemudian di tahun 2018 mereka mulai mendevelop sebuah platform multichannel yang bernama Qiscus Multichannel Chat.

"Sampai akhirnya pada Agustus 2022 kemarin, kami resmi melakukan re-branding menjadi platform Omnichannel Customer Engagement (kemudian disebut dengan Qiscus Omnichannel Chat)," papar Delta.

Di akhir wawancara dengan Tribun, Delta memberikan pandangannya mengenai bagaimana sebuah usaha rintisan atau stratup dapat bertahan. Kata dia, setidaknya ada empat komponen penting yang harus dimiliki usaha rintisan; ide, produk, tim dan eksekusi.

"Ide yang bagus yang mencerminkan market besar dan timing yang tepat, produk yang bagus bisa menyelesaikan masalah yang ada dengan baik, team yang solid dan terus berkembang serta eksekusi yang bagus agar terus bertumbuh sehat. Eksekusi ini juga erat kaitannya dengan pentingnya pengembangan ekosistem seperti yang saya sebut sebelumnya. Empat hal ini adalah komponen pengembangan startup yang sangat bisa dan harus kita kontrol dengan baik," pungkasnya. (deddy rachmawan)

Berita Terkini