Brigadir Yosua Tewas Ditembak

Dugaan Pelecehan Putri Candrawathi di Ruang Tamu? Simak Penjelasan Komnas HAM

Penulis: tribunjambi
Editor: Suang Sitanggang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KOLASE. Komisioner Komnas HAM Choirul Anam (kiri) dan korban pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (kanan)

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pernyataan Komnas HAM terkait peristiwa dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir Yosua Hutabarat terhadap Putri Candrawathi direspons negatif oleh banyak pihak, terutama keluarga Brigadir Yosua.

Keluarga Brigadir Yosua mengungkapkan pernyataan Komnas HAM yang disampaikan dalam konfrensi pers itu tanpa bukti yang jelas, hanya sebatas pengakuan dari tersangka.

Pada saat menyampaikan pernyataan kepada publik, Komnas HAM tidak menyampaikan secara detil di ruangan mana dugaan kekerasan seksual itu terjadi.

Namun secara tersirat, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengungkap bahwa peristiwa itu terjadi bukan di dalam kamar atau ruangan yang privat, melainkan di ruangan yang lebih terbuka.

"Pada tanggal yang sama (7 Juli 2022) dugaan kekerasan seksual dilakukan Brigadir J terhadap PC, dimana saudara FS (Ferdy Sambo) tidak di Magelang," ucap Choirul Anam.

Dia melanjutkan, terjadi ancaman terhadap Brigadir Yosua Hutabarat setelah peristiwa tersebut.

"Berikutnya adalah ancaman terhadap Brigadir J (Yosua Hutabarat) setelah saudari S (Susi) dan saudara KM (Kuat Maruf) membantu saudari PC masuk ke dalam kamar pasca peristiwa dugaan kekerasan seksual," ungkap Anam (cuplikan videonya simak di akhir artikel).

Terkait tudingan pelecehan ini, Roslin Simanjuntak, Bibi Brigadir Yosua Hutabarat mengungkapkan, Komnas HAM harus bertanggungjawab atas pernyataannya itu.

Baca juga: Soal Dugaan Kekerasan Seksual, Keluarga Brigadir Yosua: Jangan Jangan Seperti Cerita Nabi Yusuf

"Komnas HAM seakan-akan sudah jadi penyidik, silakan menunjukkan bukti-buktinya, kami perlu CCTV di Magelang dibuka," ungkap Roslin.

Roslin mengatakan pernyataan Komnas HAM ini sangat janggal, sebab kasus dugaan pelecehan sebelumnya sudah dihentikan penyidik kepolisian, tapi kini malah jadi bahan baru yang disampaikan lembaga tersebut.

Dia juga menyebut bahwa tidak mungkin Brigadir Yosua melakukan tindakan tidak terpuji seperti yang dituduhkan itu.

"Kami tahu anak kami perilakunya seperti apa. Ibu Putri itu selama ini sudah dianggap orangtuanya. Kami jamin tidak ada itu pelecehan," jelasnya.

Dianggap SebagaI Ibu

Roslin Simanjuntak menyebut Brigadir Yosua Hutabarat sangat menghormati Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.

"Ibu Putri sudah dianggapnya sebagai ibu sendiri," jelasnya.

Halaman
123

Berita Terkini