Baca tanpa iklan
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Saat melancarkan aksi demo ketika presiden RI Joko Widodo datang ke Jambi, para mahasiswa mengaku telah mendapatkan tindakan represif dari aparat keamanan yang ada saat kedatangan presiden.
Ini pula yang menjadi tuntutan para pendemo yang menggeruduk kantor Gubernur Jambi pada Senin 11/4 siang ini.
Mereka meminta pihak kepolisian untuk mengusut kejadian yang harusnya tak perlu terjadi saat adanya aksi demo ketika presiden datang.
Kapolda Jambi Irjen A Rachmad Wibowo, pun menemui massa aksi demo bersama Gubernur Jambi Al Haris, Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto, dan unsur Forkompinda lainnya.
Di sana ia menyatakan mahasiswa telah melaporkan aksi represif tersebut dan dirinya telah menerima laporannya pada Sabtu 9/4/2022 lalu.
Dirinya pun mengaku bahwa tadi malam dirinya telah menemui perwakilan mahasiswa yang datang. Dan menyebutkan akan menindaklanjuti laporan tindakan represif yang dilakukan tim pengamanan kepada para aksi demo mahasiswa saat kedatangan presiden.
"Kami tadi malam juga telah bertemu dengan pereakilan mahasiswa. Saya juga tegaskan bahwa kami akan menindaklanjuti laporan mereka," katanya.
Dirinya pun akan meminta pertanggungjawaban oleh pelaku. "Dan kami akan menindak lanjuti dan kami akan meminta pertanggung jawaban terhadap pelakunya," tambahnya.
Mendengar pernyataan itu, Hengki Tornado, selaku orator aksi menyambut bakan pihakin tanggapan Kapolda Jambi itu.
Ia berharyp laporaa Itu dapat terus berlanjut sehingga proses laporan ini tetap berada di koridor hukum yang ada.
"Menurut kami bapak Kapolda menyambut baik laporan kami dan akan menjalankan normatif hukum yang ada tentunya kami akan terus pantau ada proses ini sesuai dengan koridor hukum yang ada," pungkasnya.
(Tribunjambi.com/Widyoko)
Simaklah berita-berita terbaru Tribunjambi.com melalui Google News
Baca juga: Gubernur, Kapolda, Danrem Hingga Ketua DPRD Provinsi Temui Demonstrasi di Depan Gedung DPRD Provinsi